KAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA “MANDIRI” DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR
Abstract: Budidaya ikan nila
berkembang sebagai agribisnis yang menguntungkan. Sentra budidaya ikan nila di
Jawa Barat terdapat di Waduk Jatiluhur dan Cirata. umumnya budidaya ikan nila
dilakukan melalui sistem “kolor” yaitu memelihara ikan nila di bagian bawah KJA
sedangkan di atas dipelihara ikan mas (ikan nila tidak diberi pakan langsung).
Pada sistem ini ketergantungan budidaya ikan nila terhadap ikan mas sangat
besar. Dewasa ini pemeliharaan ikan mas di keramba jaring apung (KJA) semakin
berkurang sebagai akibat dari wabah penyakit oleh koi herpesvirus (KHV),
keadaan ini juga turut mempengaruhi budidaya ikan nila di bawahnya, di mana
petani tidak lagi memelihara ikan nila sebagai ikan “ikutan”. Kajian lapang
yang melihat kemungkinan ikan nila dipelihara secara “mandiri” di KJA telah
dicoba di Waduk Jatiluhur dan Cirata. Kesinambungan bisnis ikan nila di Waduk
Jatiluhur dan Cirata dapat dilakukan dengan menggunakan sistem peme-liharaan
model mandiri dengan kepadatan 30 ekor/m2 dengan jaminan harga jual ikan nila di
atas Rp 11.000,-/kg
Keywords: keramba jaring apung
(KJA); nila mandiri
Penulis: Estu Nugroho
Kode Jurnal: jpperikanandd110197