KEBIJAKAN PENANGKAPAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN LAUT-DALAM DI INDONESIA
Abstract: Jenis-jenis
organisme laut-dalam yang telah ditemukan antara lain meliputi ikan bertulang
rawan (Elasmobranch), ikan bertulang keras (bony fish), krustasea, cephalopod,
echinoids, asteroids, ophiuroids, holoturoids, dan anthozoa. Dari sejumlah 550
jenis biota laut, ada sebagian di antaranya bahkan belum ditemui dalam
literatur. Jenis-jenis ikan laut-dalam yang ditemui di Samudera Hindia
tampaknya mempunyai prospek yang cukup baik untuk dimanfaatkan. Sebagian besar
jenis-jenis ikan laut-dalam memiliki karakterisitik daging yang khusus dengan
kandungan protein yang tinggi dan kandungan lemak yang rendah. Selain itu juga
dalam daging ikan laut-dalam tersebut telah ditemukan 17 jenis asam amino,
yaitu sembilan asam amino esensial dan sisanya asam amino non esensial yang ke
semuanya itu dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dari 10 jenis ikan laut-dalam yang
dianalisis tempak bahwa leusin merupakan asam amino esensial dengan kuantias
paling dominan. Selain asam amino, dalam daging ikan laut-dalam juga ditemukan
unsur kimia steroid yaitu sejenis hormone yang berisi nucleolus steroid,
merupakan unsur biokimia yang berfungsi sebagai bahan pemulih vitalitas
(aphrodisiach), yang berguna dalam meningkatkan kesehatan fungsi seksual. Dari
manfaat kandungan biokimia ikan laut-dalam tersebut kiranya perlu
direkomendasikan agar eksploitasi sumber daya ikan laut dalam hendaknya tidak
ditujukan untuk konsumsi langsung. Pemanfaatan yang optimal hendaknya ditujukan
untuk memperoleh kandungan bioaktif bagi keperluan farmakologis. Dengan
demikian, stok ikan laut-dalam yang tidak terlalu besar tersebut dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang.
Keywords: ikan laut-dalam;
eksploitasi; pemanfaatan; Samudera Hindia; deep-sea fish; exploitation;
utilization; Indian Ocean
Penulis: Ali Suman, Badrudin
Kode Jurnal: jpperikanandd100316