KONSERVASI TANAH DAN AIR BERBASIS MASYARAKAT DI NUSA TENGGARA TIMUR : Studi Kasus di Desa Ramuk, Kabupaten Sumba Timur
Abstrak: Pengelolaan
lingkungan dan konservasi tanah dan air perlu mempertimbangkan keterwakilan
porsi bagi pelibatan partisipasi aktif
masyarakat, sehingga mendorong kebersamaan dalam mendukung rehabilitasi
lahan. Perlu dukungan pemerintah untuk memberikan jaminan kepastian hukum bagi
pelibatan partisipasi masyarakat, termasuk pemberdayaan kearifan lokal yang
mendukung konservasi tanah dan air. Peningkatan kapasitas masyarakat merupakan
titik simpul keberhasilan konservasi terutama pada wilayah kering seperti Sumba
Timur. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang keberhasilan konservasi tanah dan air berbasis
masyarakat di Desa Ramuk, Kecamatan Pinu Pahar, Kabupaten Sumba Timur. Metode
pendekatan yang dilakukan adalah observasi langsung dan wawancara dengan
masyarakat pelaku konservasi, aparat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh
adat, dan lembaga swadaya masyarakat
(LSM) pendamping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi model
tradisional konservasi tanah dan air berbasis masyarakat dalam bentuk pembuatan
terasering dan teras bangku dengan diversifikasi jenis tanaman yang multi
strata di desa Ramuk sangat baik. Manfaat sudah dirasakan langsung oleh
masyarakat melalui peningkatan
produktivitas lahan terutama
aspek pendapatan, lingkungan,
dan peternakan sehingga mendorong partisipasi
dalam kegiatan konservasi.
Masyarakat mengembangkan
pola pertanian bergilir dengan masa bera untuk setiap petak
seluas 0,5 ha selama sembilan tahun, sehingga mendukung proses pemulihan kesuburan
lahan. Pengembangan hutan keluarga mendukung swadaya bahan bangunan sehingga
menekan tingkat ketergantungan terhadap hutan. Peran kelembagaan dan kearifan
lokal sangat mendukung terwujudnya
partisipasi masyarakat dalam mengembangkan konservasi tanah dan air.
Penulis: Gerson ND. Njurumana
Kode Jurnal: jpkehutanandd070075