KUALITAS AIR MEDIA PEMELIHARAAN LARVA KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) DENGAN SISTEM RESIRKULASI
Abstract: Intensifikasi pemeliharaan
ikan di dalam sistem resirkulasi akan membatasi daya dukung sistem akibat
adanya peningkatan buangan sisa metabolisme dan sisa pakan yang tidak termakan
oleh ikan. Peningkatan bahan buangan tersebut akan mengakibatkan penurunan
kondisi kualitas air, karena itu, daya dukung suatu sistem resirkulasi perlu
diketahui agar keberhasilan pemeliharan ikan dapat dicapai. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi kualitas air dan sintasan yang
dicapai pada suatu unit sistem resirkulasi. Pemeliharaan larva kerapu bebek
dalam sistem resirkulasi dilakukan pada D-7 saat mulai dilakukan pergantian
air. Pada sistem ini air buangan pemeliharaan larva dimanfaatkan kembali
melalui filter menggunakan bahan pasir kuarsa, arang batok, arang kayu, karang
jahe dan zeolit. Kegiatan ini dilakukan dalam dua periode masing-masing selama
30 hari. Hasil menunjukkan bahwa sistem resirkulasi mampu menyediakan kondisi
yang masih layak bagi pertumbuhan dan sintasan larva kerapu bebek. Walaupun
sintasan yang diperoleh pada sistem resirkulasi lebih kecil (7%) dibandingkan
pada sistem sirkulasi (10%). Namun dipandang dari sudut efisiensi penghematan
tenaga listrik dan penggunaaan air per satuan waktu relatif rendah serta
fleksibelitas lokasi budidaya, tidak tergantung pada musim. Parameter pH, suhu,
dan amoniak cenderung stabil, sedangkan kadar nitrit tertinggi mencapai 2,34
mg/L pada sistem resirkulasi dan 2,08 mg/L pada sistem sirkulasi.
Keywords: kualitas air,
resirkulasi, sirkulasi
Penulis: Tri Haryono, Nira
Sari, Muawanah
Kode Jurnal: jpperikanandd090299