MORFOMETRI ROTIFER Brachionus rotundiformis STRAIN SS ASAL TAMBAK MINANGA DAN TAMBAK WATULINEY SULAWESI UTARA YANG DIKULTUR PADA SALINITAS YANG BERBEDA
Abstract: Rotifer Brachionus
rotundiformis ditemukan mendominasi tambak Minanga dan Watuliney, Sulawesi
Utara. Lokasi kedua tambak ini terpisah sekitar 7 km, terletak di pantai bagian
tenggara jazirah Sulawesi Utara yang menghadap Laut Maluku. Morfometri kedua
populasi rotifer yang dikultur pada salinitas berbeda di laboratorium, diduga
dipengaruhi oleh salinitas asal tambak dari mana rotifer itu diisolasi, yaitu
25—33 ppt untuk tambak Minanga dan 0—3 ppt untuk tambak Watuliney. Kedua
populasi rotifer dikultur pada salinitas 5—30 ppt masing-masing dengan interval
5 ppt. Rotifer asal tambak Minanga diadaptasikan secara bertahap dengan
menurunkan salinitas dari 30 sampai 5 ppt, di mana pada salinitas perlakuan
yaitu 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 ppt disisihkan sebagian untuk stok eksperimen.
Hal sebaliknya dilakukan pada rotifer tambak Watuliney, di mana rotifer
diadaptasikan bertahap dengan menaikkan salinitas dari 5 ke 30 ppt, dan pada
setiap salinitas perlakuan juga disisihkan sebagian untuk stok eksperimen. Pada
setiap perlakuan, 5 ekor rotifer hasil tetasan turunan pertama dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang mengandung suspensi Nannochloropsi oculata dengan
kepadatan 3x106 cells/mL pada suhu 25°C. Sesudah 7 hari, jumlah populasi
rotifer meningkat akibat reproduksi partenogenesis, di mana sejumlah 30 rotifer
yang membawa telur dari setiap perlakuan diukur bagian-bagian tubuhnya di bawah
mikroskop. Ternyata kisaran ukuran rotifer Minanga dalam semua perlakuan lebih
rendah dari rotifer Watuliney. Morfometri kedua populasi yang berasal dari
tambak yang berlainan, mempunyai perbedaan yang nyata secara statistik. Ada
kecenderungan panjang lorika rotifer Watuliney meningkat dengan meningkatnya
salinitas, sedangkan rotifer Minanga tidak menunjukkan perbedaan ukuran dengan
perubahan salinitas.
Keywords: morphometry;
rotifer; strain SS; polymorphism
Penulis: Inneke Fenny Melke
Rumengan, Marseni Sulung, Zammrud Lantiunga, John Kekenusa
Kode Jurnal: jpperikanandd070116