PADAT PENEBARAN DAN UKURAN BENIH MENENTUKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH ABALON (Haliotis squamata) DI KERAMBA JARING APUNG
ABSTRAK: Padat penebaran dan
ukuran benih abalon (Haliotis squamata) pada awal pemeliharaan merupakan salah satu
hal yang berperan dalam menunjang keberhasilan budidaya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan abalon pada padat penebaran
dan ukuran benih saat tebar yang berbeda di keramba jaring apung. Kelompok A
merupakan benih abalon yang kecil dengan panjang cangkang 10,0±1,8 mm dan bobot
badan 0,10±0,02 g. Sedangkan kelompok B merupakan benih yang lebih besar dengan
panjang cangkang 18,78±2,08 mm dan bobot badan 0,87±0,03 g. Wadah yang
digunakan 6 buah jaring yang berukuran 1 m x 1 m x 1 m. Sebagai subtrat
penempel abalon, digunakan pipa PVC dengan dimeter 6 inci dengan ukuran panjang
30 cm sebanyak 10 buah tiap unit. Setiap jaring terdiri 4 unit ditempatkan digantung
di dalam jaring. Kepadatan benih tiap-tiap kelompok masing-masing 50, 100, dan
200 ekor/m 2 luas permukaan shelter. Pakan yang diberikan selama penelitian
adalah rumput laut Gracilaria sp. Dengan ransum pakan diberikan berlebihan,
dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali/minggu. Setelah 90 hari pemeliharaan
dari ketiga perlakuan kepadatan bahwa pada benih abalon yang berukuran kecil
laju pertumbuhan spesifik panjang cangkang (0,92%, 0,96%, 0,97%/hari) lebih
besar dibandingkan pada benih yang berukuran benih yang berukuran besar (0,34%,
0,37%, 0,41%/hari). Sintasan dari ketiga kepadatan benih abalon yang kecil
(49%, 43%, 40%) lebih kecil dibandingkan pada benih yang besar (83%, 69%, 80%).
Padat penebaran tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju pertumbuhan
dan sintasan.
KATA KUNCI: ukuran benih,
kepadatan, pertumbuhan, sintasan, abalon (Haliotis squamata)
Penulis: Tatam Sutarmat,
Hirmawan Tirta Yudha, dan Nyoman Adiasmara Giri
Kode Jurnal: jpperikanandd090180