PARAMETER BIOMETRIK HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA TERKAIT DENGAN KERAGAAN SELEKTIVITAS
Abstract: Pukat cincin
merupakan alat tangkap utama perikanan pelagis di Laut Jawa dengan sasaran kelompok
ikan pelagis kecil. Nelayan menggunakan mata jaring ukuran 19 mm (bagian
kantong) dan 25 mm (bagian badan dan sayap). Sementara itu, pemerintah telah
menetapkan ukuran mata jaring minimal 25 mm (bagian kantong) dan 51 mm (bagian
sayap). Penelitian terhadap pukat cincin telah dilakukan untuk mengevaluasi
selektivitas alat tangkap tersebut dan resistensi nelayan dalam menerapkan
regulasi yang telah ditetapkan. Evaluasi selektivitas dilakukan melalui
pendekatan karakteristik biometrik. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
masalah resistensi nelayan terhadap regulasi. Berdasarkan pada perbandingan
antara hubungan fungsional parameter biometrik ikan sasaran tangkap dan bukaan
mata jaring, rentang ukuran panjang ikan yang terjerat telah diestimasi.
Diketahui bahwa pada ukuran mata jaring yang sama, ikan dapat terjerat pada
ukuran panjang cagak (FL) yang berbeda tergantung dari morfologi. Hasil
estimasi maupun aktual ikan yang terjerat menunjukkan kecenderungan yang sama,
di mana rata-rata ukuran D. russelli dan S. crumenophthalmus yang terjerat
lebih kecil dari D. macrosoma maupun R. kanagurta. Fakta bahwa aktual rentang
ukuran ikan yang terjerat 25% lebih kecil dan 13% lebih besar dari hasil
estimasi. Hal ini, membuktikan ada pengaruh faktor konstruksi jaring, khususnya
hanging ratio, dan perilaku ikan terhadap, selain ukuran mata jaring yang
berpengaruh terhadap selektivitas. Masalah resistensi nelayan terhadap regulasi
dibahas dalam tulisan ini.
Keywords: pukat cincin,
parameter biometrik, hasil tangkapan, selektivitas, Laut Jawa
Penulis: Wijopriono, Mahiswara
Kode Jurnal: jpperikanandd080205