PELESTARIAN SUMBER DAYA TERIPANG MELALUI RESTOCKING DAN BUDI DAYA DI SULAWESI SELATAN
Abstract: Teripang pasir
(Holothuria scabra) merupakan salah satu komoditas ekspor dari sektor perikanan
yang sudah menurun produksi dan kelestarian sumber dayanya. Hal ini ditandai
semakin kurangnya hasil tangkapan dan semakin kecilnya ukuran teripang yang
tertangkap. Untuk meningkatkan produksi dan mempertahankan kelestariannya,
perlu dilakukan upaya restocking dan budidaya di tambak. Restocking dilakukan
dengan menebar benih teripang dari panti benih ke perairan dengan tujuan untuk
memperkaya stok populasi teripang tersebut, sedangkan budidaya teripang di
tambak, seperti di tambak tanah sulfat masam yang berasosiasi tanah gambut adalah
selain bertujuan untuk meningkatkan produksi teripang, juga untuk meningkatkan
produktivitas tambak tersebut yang selama ini kurang dimanfaatkan oleh
pemiliknya oleh karena tingkat produktivitasnya sangat rendah bila digunakan
untuk budidaya udang. Padahal jenis tambak semacam ini cukup luas di Sulawesi
Selatan. Dasar pertimbangan untuk pengembangan budidaya teripang pasir di
tambak sulfat masam yang berasosiasi tanah gambut adalah hasil temuan di
lapangan di mana teripang pasir yang terikut pada saat panen ikan bandeng dan
rumput laut mencapai bobot 300--500 g/ekor. Untuk keberhasilan budidaya
teripang pasir di tambak tersebut teknik budidaya yang diaplikasikan antara
lain padat penebaran 3--5 ekor/m2, pemberian pakan berupa klekap, dedak halus
dicampur kotoran ayam dengan dosis dari bobot total biomassa di samping
melakukan pemupukan awal dan susulan untuk menumbuhkan pakan alami berupa
klekap dan plankton yang merupakan makanan utama bagi teripang. Untuk menjaga
kestabilan kualitas air selama pemeliharan dilakukan penggantian air secara
teratur mengikuti pola pasang surut.
Keywords: teripang pasir;
produksi; restocking; teknik budidaya; tambak
Penulis: Abdul Malik Tangko,
Akhmad Mustafa
Kode Jurnal: jpperikanandd080112