PELUANG DAN TANTANGAN BUDIDAYA IKAN DI DANAU MANINJAU PROVINSI SUMATERA BARAT
Abstract: Implementasi
pelaksanaan program pembangunan perikanan secara nasional telah tercermin dalam
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam visinya
yang menyatakan: Indonesia penghasil produk perikanan terbesar tahun 2015.
Salah satu lokasi yang potensial untuk pengembangan kegiatan budidaya perikanan
air tawar adalah Danau Maninjau. Kegiatan budidaya ikan di Danau Maninjau
dengan keramba jaring apung (KJA) mulai berkembang pada tahun 1990. Tingkat
pencemaran perairan Danau Maninjau sudah cukup kritis untuk air minum (kelas I
dan II), tetapi untuk perikanan masih termasuk dalam ketegori tercemar ringan.
Komoditas yang menjadi unggulan di Danau Maninjau adalah ikan mas dan ikan nila
yang baru mulai berkembang. Peluang usaha budidaya ikan di Danau Maninjau masih
terbuka luas, baik pada segmen budidaya, distribusi pakan, perbenihan,
transportasi, maupun pemasaran hasil. Kendala adalah penyediaan benih unggul
khususnya ikan mas masih harus didatangkan dari luar Kabupaten Agam Provinsi
Sumetera Barat, untuk ikan nila sampai saat ini belum ada kendala.
Keywords: Danau Maninjau;
budidaya ikan; pencemaran; keramba jaring apung
Penulis: Adang Saputra
Kode Jurnal: jpperikanandd100207