PEMANFAATAN IRIGASI TETES UNTUK PENANAMAN CENDANA (Santalum album L.) DI LAHAN KRITIS BANAMBLAAT, PULAU TIMOR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Abstrak: Dewasa ini
keberhasilan tumbuh tanaman cendana (Santalum album L.) pada lahan kritis di
daerah savana kering Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dirasakan masih rendah
(kurang dari 20 %). Hal ini disebabkan tanaman cendana pada awal penanaman di
lapangan belum beradaptasi dengan baik, karena masalah kondisi tanahnya
marginal dan kekurangan air. Masalah kekurangan air akibat curah hujan yang
rendah, waktunya yang pendek, dan turunnya tidak teratur adalah salah satu
masalah krusial yang dihadapi setiap tahun. Untuk menangani masalah ini maka
teknik pengairan secara konvensional dengan irigasi tetes perlu diterapkan agar
tanaman cepat beradaptasi dengan lingkungan dan pertumbuhannya meningkat.
Pemanfaatan irigasi tetes dengan menggunakan wadah yang murah dan mudah didapat
di lokasi penanaman seperti bambu, bekas botol air mineral, dan pot tanah perlu mendapatkan pertimbangan. Tujuan
penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang besarnya pengaruh pengairan
dengan teknik irigasi tetes terhadap pertumbuhan tanaman cendana di lapangan.
Metode penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan irigasi tetes
sampai umur empat bulan, antara lain: kontrol (tanpa pengairan), pengairan
dengan wadah pot tanah, botol plastik, pot bambu, serta tanpa wadah. Perlakuan
terdiri dari tiga kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 25 ulangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sampai umur satu tahun pertumbuhan tanaman cendana
nyata lebih baik bilamana pada empat bulan pertama diairi. Pengairan
meningkatkan pertumbuhan tinggi, diameter, dan persen hidup tanaman. Urutan
ranking pertumbuhan yang terbaik-terendah berturut-turut pada perlakuan
pengairan dengan menggunakan pot tanah, botol plastik, pot bambu, tanpa wadah,
dan terakhir kontrol (tanpa pengairan) dengan persen hidup tanaman
masing-masing 89,4 %; 88,9 %; 73,9 %; 60,1 %; dan 15,5 %.
Kata Kunci: Adaptabilitas;
pengairan konvensional; irigasi tetes
Penulis: I Komang Surata
Kode Jurnal: jpkehutanandd070082