PEMBESARAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI TAMBAK DENGAN PEMBERIAN PAKAN BERBEDA
Abstract: Penelitian dilakukan
di tambak Instalasi Penelitian Marana, BRPBAP Maros, dengan menggunakan enam
petak tambak berukuran luas 250 m2. Petakan tambak dilengkapi dengan pagar dari
waring yang dipasang tertancap pada sekeliling bagian dalam pematang tambak
untuk mencegah kepiting keluar. Benih kepiting krablet-30 (C-30) dengan bobot
rata-rata 0,66 g/ekor ditebar dengan kepadatan 200 ekor/petak dan dipelihara
selama 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan pembesaran
kepiting bakau di tambak dengan menggunakan 3 perlakuan pakan yakni berupa
pelet udang (A), ikan rucah (B), dan gabungan keduanya (C), masing-masing dua
kali ulangan dan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pakan diberikan
dua kali sehari selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang nyata perlakuan terhadap pertumbuhan, baik pertumbuhan bobot,
panjang, maupun lebar karapas (P<0,5) namun berpengaruh tidak nyata terhadap
sintasan kepiting bakau. Berdasarkan persentase, kepiting yang mampu mencapai
bobot > 75 g (80 g) yakni 58%–90%. Dari pencapaian bobot ini, perlakuan
pemberian pelet berbeda nyata dengan kedua perlakuan lainnya dan perlakuan
pemberian ikan rucah dan pemberian pakan gabungan pelet dan rucah berbeda tidak
nyata dan lebih tinggi dibanding pemberian pelet. Oleh karena itu, kesimpulan
dari penelitian ini adalah pemberian pakan berupa ikan rucah atau campuran
antara ikan rucah dan pelet memberikan pertumbuhan bobot yang lebih baik
dibandingkan dengan pelet saja
Keywords: kepiting bakau,
pemberian pakan, tambak
Penulis: Herlinah, Sulaeman,
Andi Tenriulo
Kode Jurnal: jpperikanandd100379