PEMETAAN HABITAT DASAR PERAIRAN PANTAI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN BUDI DAYA RUMPUT LAUT: Studi Kasus di Perairan Mensanak, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan pemetaan habitat dasar perairan pantai yang
selanjutnya digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan bagi budi daya rumput
laut dengan sistem tebar dasar. Data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas data citra satelit Landsat 7, data lapangan, dan data sekunder
lainnya. Sebanyak 90 titik sampling yang tersebar secara acak telah dikumpulkan
selama survai lapangan pada bulan Januari 2002. Pemetaan habitat dasar
dilakukan dengan menggunakan persamaan Lyzenga. Berdasarkan klasifikasi
ekologi, habitat dasar perairan diklasifikasikan menjadi empat kelas sesuai
dengan dominasi jenis habitat dan implikasinya bagi pengembangan budi daya
rumput laut, yaitu zona pasir, zona substrat, zona seagrass, dan zona karang
hidup. Dari total potensial area untuk kegiatan budi daya rumput laut seluas 44
km2, hanya 8 km2 (19%) yang tergolong sangat sesuai.
Keywords: habitat mapping;
GIS; remote sensing; seaweed; aquaculture; Riau archipelago
Penulis: I Nyoman Radiarta
Kode Jurnal: jpperikanandd070120
Artikel Terkait :
Jp Perikanan dd 2007
- STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KELOMPOK NELAYAN SEBAGAI KELEMBAGAAN PENGELOLA WADUK DI PERAIRAN WADUK WADAS LINTANG, KABUPATEN WONOSOBO
- STRUKTUR BISNIS KLASTER RUMPUT LAUT GORONTALO
- ASSESSMENT KLASTER PERIKANAN (STUDI PENGEMBANGAN KLASTER RUMPUT LAUT KABUPATEN SUMENEP)
- ANALISIS PEMASARAN RUMPUT LAUT DI WILAYAH POTENSIAL DI INDONESIA
- ANALISIS KEBERLANJUTAN PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL DI KABUPATEN TEGAL JAWA TENGAH (TEKNIK PENDEKATAN RAPFISH)
- NILAI EKONOMI PERIKANAN CUCUT DAN PARI DAN IMPLIKASI PENGELOLAANNYA
- IDENTIFIKASI JENIS DAN NILAI PEMANFAATAN SUMBERDAYA MANGROVE DI TELUK KUPANG, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR
- PENGGABUNGAN BUMN SEKTOR PERIKANAN : STRATEGI MEWUJUDKAN KINERJA BUMN YANG EFISIEN DAN EFEKTIF
- DAMPAK PEMBERITAAN PENYALAHGUNAAN FORMALIN DI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
- MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA LABUHAN BHAKTI, KABUPATEN SIMEULUE PROPINSI NANGGROE ACEH DARRUSSALAM
- DAMPAK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI TERHADAP KINERJA SUB SEKTOR PERIKANAN DI INDONESIA: SUATU PENDEKATAN EKONOMETRIKA
- KONTRIBUSI EKSPOR SEKTOR PERIKANAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL: ANALISIS INPUT OUTPUT
- KETERKAITAN SEKTOR PERIKANAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA: PENDEKATAN MODEL INPUT-OUTPUT
- OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN KARANG HIDUP KONSUMSI (LIFE REEF FISH FOR FOOD / LRFF) DI PERAIRAN KEPULAUAN SPERMONDE, SULAWESI SELATAN
- PERKEMBANGAN PERIKANAN PELAGIS KECIL DI TELUK TOMINI: SUATU PENDEKATAN KE ARAH MANAJEMEN YANG BERTANGGUNG JAWAB
- ASPEK BIOLOGI IKAN KENYAR Sarda orientalis FAMILI: SCOMBRIDAE DARI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA
- DISTRIBUSI KEPADATAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA BAGIAN TIMUR, PULAU-PULAU SUNDA, DAN LAUT FLORES
- KELIMPAHAN STOK, SEBARAN PANJANG, DAN KEMATANGAN IKAN COKLATAN (Scolopsis taeniopterus) DI PERAIRAN LAUT JAWA
- KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS PARAMETER-PARAMETER OSEANOGRAFI LAUT JAWA HUBUNGANNYA DENGAN DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN IKAN
- DINAMIKA KONDISI OSEANOGRAFI MUSIMAN PERAIRAN SELAT SUNDA DARI ANALISIS DATA MULTITEMPORAL
- AKTIVITAS KAPAL PUKAT CINCIN SIBOLGA TAHUN 2002-2005 DAN LAJU TANGKAP PUKAT RAPAT DAN PUKAT JARANG PADA PERIODE BULAN JANUARI–JULI 2005 (PASCA TSUNAMI)
- KUALITAS PERAIRAN SUNGAI MUSI BAGIAN HILIR DITINJAU DARI KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA DAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS
- SEJARAH PERKEMBANGAN RISET DAN PERIKANAN PELAGIS KECIL DI LAUT JAWA
- PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA
- PEMANTAUAN STATUS POPULASI PESUT (ORCAELLA BREVIROSTRIS) DI SUNGAI PELLA (DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM), KALIMANTAN TIMUR