PENGARUH KONDISI KEMASAKAN BENIH DAN JENIS MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI TANAMAN PENGHASIL GAHARU JENIS KARAS
Abstrak: Gaharu tergolong
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki nilai guna yang kompleks, selain
sebagai bahan parfum dan kosmetika, juga sebagai
bahan baku industri obat-obatan. Produk gaharu
semula dihasilkan dari pohon penghasil yang telah mati, akan tetapi kini
masyarakat mencari gaharu dengan cara menebang pohon hidup yang bisa mengancam
kelestarian sumberdaya pohon penghasil. Sejak tahun 2004 jenis Aquilaria spp.
dan Gyrinops sp telah ditetapkan sebagai tumbuhan langka dalam Appendix II oleh
Komisi II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of
Wild Fauna and Flora). Upaya konservasi sumberdaya pohon penghasil gaharu untuk
menjaga kelestarian produksi dapat dilakukan melalui upaya pembudidayaan.
Sesuai sifat biologis tumbuhan, bahan tanaman penghasil gaharu dapat
dibudidayakan dengan benih yang jatuh di bawah pohon induk atau dengan cara
pengumpulan benih dari hasil pemanenan buah yang telah matang secara
fisiologis. Secara teknis pertumbuhan benih untuk menghasilkan anakan tingkat
semai yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan dipengaruhi oleh
jenis media perkecambahan yang digunakan. Melalui pengujian terhadap benih
jatuh (A) dan benih dari buah hasil panen (B) yang dikecambahkan dengan tiga
perlakuan jenis media: (a) tanah, (b) tanah + kompos organik (1 : 1), dan (c)
tanah + pasir zeolit, diperoleh persen tumbuh benih jatuh (A) sekitar 82,88%
dan benih dari buah matang sekitar 70,33% setelah tiga bulan tanam, dengan
media perkecambahan yang baik ditunjukkan oleh perlakuan campuran tanah dengan
kompos organik (b)
Kata Kunci: Gaharu; benih;
media; semai; budidaya
Penulis: Yana Sumarna
Kode Jurnal: jpkehutanandd080092