PERIKANAN TUNA YANG BERBASIS DI KENDARI, SULAWESI TENGGARA
ABSTRACT: Kendari merupakan
salah satu basis perikanan tangkap di Kawasan Timur Indonesia yang berhadapan
langsung dengan Laut Banda. Produksi perikanan tuna di Kendari cukup besar, hal
ini dikarenakan alat tangkap yang digunakan merupakan alat tangkap yang
dikhususkan untuk menangkap ikan tuna, yaitu huhate, pukat cincin mini, dan
pancing tonda. Pada bulan April, Agustus, dan Desember 2007 dilakukan
penelitian dengan mengambil pengambilan contoh di PPS Kendari. Pengambilan
contoh dilakukan secara acak terhadap kapal-kapal yang mendarat pada minggu
terakhir bulan April, Agustus, dan Desember. Masing-masing jenis kapal (huhate,
pukat cincin mini, dan tonda) diambil satu unit sebagai contoh. Jenis data yang
diambil adalah aspek eksploitasi yang meliputi upaya, jumlah, dan jenis hasil
tangkapan dan daerah penangkapan. Data lain yang dikumpulkan adalah produksi
tuna tahunan dari PPS Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi tuna
selama 10 terakhir cenderung naik, pada tahun 2007 mencapai 8.381 ton. Daerah
operasi penangkapan huhate dan pukat cincin mini meliputi perairan Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Tengah, adapun pancing tonda sampai Laut Banda. Rata-rata
CPUE huhate rata-rata 6,6 ton/trip, rata-tara CPUE pukat cincin mini 0,9 ton
per setting dan rata-rata CPUE pancing tonda 1,3 ton/trip. Penangkapan tuna
terjadi sepanjang tahun, puncak musim tahun 2007 terjadi pada bulan September
dengan indeks mencapai 0,4. Jenis tuna yang tertangkap huhate, pukat cincin
mini, maupun tonda ada empat, yaitu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis),
madidihang (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus obesus), dan tongkol
(Auxis sp.). Komposisi dari keempat jenis tuna tersebut didominansi oleh ikan
cakalang yaitu mencapai lebih dari 65%.
KEYWORDS: perikanan tuna;
Kendari; Sulawesi Tenggara
Penulis: Agustinus Anung
Widodo, Budi Nugraha
Kode Jurnal: jpperikanandd090172