PERKEMBANGAN AWAL LARVA KERAPU KERTANG (Epinephelus lanceolatus)
Abstract: Observasi pada larva
kerapu kertang (E. lanceolatus) dilaksanakan di Balai Besar Riset Perikanan
Budidaya Laut (BBRPBL), Gondol-Bali, untuk mengumpulkan informasi dasar tentang
perkembangan awal morfologi larva yang penting untuk menunjang keberhasilan pembenihannya.
Larva berasal dari telur hasil pemijahan yang dirangsang dengan hormon (di
Taiwan) dan ditransportasikan segera setelah menetas (D-0) melalui transportasi
udara ke laboratotium pembenihan BBRPBL, Gondol. Pengamatan dilakukan dengan
memanfaatkan fasilitas tangki 500 L dengan sistem air resirkulasi. Dari data
yang dihimpun diketahui bahwa rata-rata panjang total larva (D-1) 2,48 mm; D-8
3,17 mm; dan tumbuh dengan cepat mencapai 10,79 mm pada D-19. Kuning telur
larva yang berumur sehari (D-1) rata-rata bervolume 150,3 x 10-4 mm3 dan pada
hari ketiga terserap 42,61% dan habis pada hari keempat (D-4). Butir minyak
larva D-1 sebesar 41,9 x 10-4 mm3 dan masih tersisa sebesar 0,34 x 10-4 mm3
sampai dengan D-6. Mulut larva diperhitungkan sudah mencapai lebar sebesar 200
μm pada D-2. dan mampu untuk memangsa rotifer sejalan dengan pigmentasi mata
yang mulai terjadi pada D-2 dan sempurna pada D-3. Dari analisis pertumbuhan
terjadi titik belok (flexion point) pada D-8 dan setelah itu terjadi kurva
pertumbuhan yang cepat y= 0,6747x-2,5508. Berdasarkan hasil observasi tersebut
maka pemberian pakan awal untuk larva kerapu kertang sudah bisa diberikan pada
D-2 akhir (sore), pada D-8 komposisi pakan alami sudah harus diubah dengan
memberikan pakan yang lebih besar dan bernutrisi tinggi.
Keywords: king grouper; E.
lanceolatus; larval development; larval rearing; eye pigmentation
Penulis: Philip Teguh Imanto,
Made Suastika
Kode Jurnal: jpperikanandd070145