PERUBAHAN UPAYA DAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI SEKITAR LAUT JAWA: KAJIAN PASKA KOLAPS PERIKANAN PUKAT CINCIN BESAR
ABSTRACT: Penyusutan stok
(biomassa) ikan pelagis di Laut Jawa dan Selat Makassar akibat peningkatan
kapasitas penangkapan yang tak terkontrol diduga menjadi sumber penyebab
penurunan produktivitas pukat cincin yang berlangsung secara simultan sejak
tahun 1995 sampai dengan sekarang (tahun 2006), serta memberikan hasil
tangkapan semakin rendah dan tidak menguntungkan. Kajian tentang perubahan
upaya dan hasil tangkapan ikan pelagis pasca collaps perikanan pukat cincin ini
didasarkan pada data hasil tangkapan (per spesies) dan upaya (jumlah trip, hari
laut) kapal pukat cincin yang mendarat di Pekalongan dan Juwana kurun waktu
tahun 1999 sampai dengan 2006. Hasil menunjukkan jumlah kapal aktif berkurang,
karena sejumlah kapal tidak lagi dapat beroperasi (bangkrut), sedang kapal yang
beroperasi nampak tidak efisien yang terlihat dari jumlah hari laut yang
semakin lama, jumlah trip per kapal juga makin menurun. Tidak ada lagi
perluasan daerah penangkapan baru karena perluasan telah mencapai maksimum pada
tahun 1996. Selain itu, dalam usaha merespon ketidakseimbangan antara hasil
yang diperoleh dengan tinggi biaya eksploitasi, beberapa kelompok usaha
perikanan bermodal kuat juga melakukan ekspansi (relokasi) daerah penangkapan
baru di luar perairan Laut Jawa dan Selat Makassar; transhipment di laut
dimungkinkan banyak dilakukan. Penurunan laju tangkap terjadi di hampir seluruh
daerah penangkapan, disertai dengan pergeseran komposisi spesies terutama di
Jawa bagian timur (Matasirih) dan Selat Makassar. Terutama pada puncak musim
hasil tangkapan (musim peralihan antara bulan September sampai dengan
Nopember), kategori layang (Decapterus spp.) yang dalam keadaan normal dominan
keberadaan tergeser oleh muncul spesies baru, yaitu ikan ayam-ayaman (Aluterus
monoceros, Monacanthidae). Selar bentong (Selar crumenophthalmus) cenderung
semakin banyak, tetapi banyar (Rastrelliger kanagurta) makin sedikit. Kontrol
upaya sangat penting dilakukan kalau tujuan sustainable fisheries akan dicapai;
bagi perikanan pelagis Laut Jawa kontrol tersebut dalam hal jumlah dan ukuran
kapal, teknologi penangkapan, dan lama di laut.
KEYWORDS: perikanan pukat
cincin; ikan pelagis kecil; upaya penangkapan; hasil tangkapan; Laut Jawa
Penulis: Suwarso, Wudianto,
Suherman Banon Atmaja
Kode Jurnal: jpperikanandd080221