POLIKULTUR KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DENGAN METODE TEBAR YANG BERBEDA
Abstract: Penelitian
polikultur kepiting bakau, Scylla serrata dan rumput laut, Gracilaria
verrucosa, telah dilakukan, akan tetapi masih diperlukan pengkajian tentang
metode tebar yang tepat dalam polikultur tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi tentang metode tebar rumput laut yang tepat pada
polikultur kepiting bakau dengan rumput laut di tambak. Penelitian dilakukan
selama 90 hari di tambak Instalasi Penelitian Marana, BRPBAP, Maros. Penelitian
ini menggunakan sembilan petak tambak berukuran 250 m2. Benih yang ditebar
adalah krablet-30 dengan padat tebar 1 ekor/m2 dengan bobot rata-rata 0,18±0,03
g, panjang karapas 4,6±0,1 mm dan lebar karapas 5,9±0,1 mm. Padat tebar rumput
laut yang diaplikasikan adalah 2 ton/ha. Perlakuan yang diujikan adalah metode
tebar rumput laut yang berbeda yaitu: A (metode lepas dasar); B (metode
gantung); dan C (gabungan antara keduanya). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perbedaan metode penebaran rumput laut menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05)
terhadap pertumbuhan bobot mutlak, bobot spesifik harian, pertumbuhan panjang
dan lebar karapas mutlak, serta spesifik harian, tetapi berpengaruh nyata
(P<0,05) terhadap sintasan dan produksi kepiting bakau dan rumput laut.
Sintasan dan produksi tertinggi kepiting bakau didapatkan pada perlakuan A:
66,96%; 21,371 kg/250 m2, disusul perlakuan C: 64,06%; 19,495 kg/250 m2; dan
terendah pada perlakuan B: 60,58%; 17,497 kg/250 m2.
Keywords: kepiting bakau,
metode sebar, polikultur, rumput laut
Penulis: Sulaeman, Aan Fibro
Widodo, Herlina
Kode Jurnal: jpperikanandd100384