PRIMITIVISME IKAN POLYPTERUS SEBAGAI WARISAN MANUSIA MODERN
Abstract: Tinjauan ini
mensintesa historis dan diversitas ikan purba Polypterus yang berasal dari
Afrika sebagai komoditi budidaya ikan hias. Sejarah evolusinya sangat unik,
muncul sejak pertengahan Miocen (10 juta tahun), hubungan parentalnya berada
pada posisi transisional sister-takson antara Teleostei dan Tetrapoda.
Primitivismenya menyisakan divergensi momental sains hampir satu abad dalam
determinasi dimorfisme seksualnya. Bersifat nokturnal, tahan terhadap kondisi
habitat ekstrim tetapi mudah dibudidayakan. Polypterus jantan memiliki sirip
anal tebal dan condong ke hipural konjungsi sirip ekor. Seekor betina mampu
bertelur 100–300 butir dan menetas kurang dari 3 hari. Benih Polypterus sudah
dapat beradaptasi dengan pakan tambahan sekitar 10 hari pasca menetas, dan
dalam perkembangan gonad jantan dan betina akan terbentuk sempurna setelah
berumur 10 bulan. Fosil hidup Polypterus telah menjadi warisan dunia, adopsi dan
asuhan penggemarnya tersebar ke-5 benua, dapat dilaporkan bahwa harga per ekor
dipatok variatif antara US$40–US$70. Kegemaran kita membudidayakannya, berarti
telah menyelamatkan populasi ikan ini agar terhindar dari kepunahan. Atas dasar
konsesi dan semangat terhadap warisan spesies dunia itu, BRBIH Depok telah
mengoleksi dan sukses memproduksi satu sub spesies, satu varian
intergenetik-albino dari populasi Polypterus senegalus senegalus dan 3 spesies
intragenerik lainnya.
Keywords: ikan purba
Polypterus; primitivisme; budidaya; konservasi
Penulis: Media Fitri Isma
Nugraha
Kode Jurnal: jpperikanandd100224