RESPON UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabr.) TERHADAP ANTIGEN WSSV YANG DIINAKTIVASI DENGAN FORMALDEHID
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui respon udang windu (Penaeus monodon) terhadap
pemberian antigen virus WSSV (White Spot Syndrome Virus) yang diinaktifkan
dengan menggunakan formaldehid. Penelitian dibagi menjadi dua tahapan, tahapan
pertama yaitu menentukan nilai VID50 (Virus Infective Doze) dengan Rancangan
Acak Lengkap, tahap kedua untuk melihat pengaruh pemberian virus WSSV yang
diinaktifkan dengan formaldehid terhadap respon imunitas, tingkah laku, dan
tingkat sintasan. Pada tahap kedua penelitian dilakukan secara faktorial,
faktor yang digunakan adalah konsentrasi virus terdiri atas 2 level serta
konsentrasi formaldehid yang terdiri atas 3 level. Masing-masing kombinasi di
atas dibuat sebanyak 6 kali, yang digunakan untuk 3 kelompok penelitian yaitu
kelompok tanpa diuji tantang, diuji tantang dilakukan setelah 14 hari, dan uji
tantang dilakukan setelah 21 hari, dilaksanakan sebanyak 2 kali ulangan. Untuk
semua kelompok percobaan respons udang paling sensitif berupa berenang ke
permukaan terjadi setelah 1 jam perlakuan diberikan, diikuti oleh penurunan
aktivitas dan penurunan nafsu makan. Tingkat kerusakan organ paling tinggi
terdapat pada kelompok penelitian ke-2 (uji tantang setelah 14 hari). Untuk
kelompok 1 (divaksinasi) kondisi organ hampir normal, hal ini menandakan virus
berhasil dilemahkan dan mampu memacu timbulnya antibodi. Tingkat sintasan udang
lebih tinggi setelah diuji tantang dibandingkan yang tidak divaksinasi.
Keywords: virus inactive;
response of shrimp; formaldehyde; tiger shrimp; pathology
Penulis: Melta Rini Fahmi,
Martin B. Malole
Kode Jurnal: jpperikanandd070102