SISTEM PERKAWINAN BAKAU BANDUL (Rhizophora mucronata Lamk) BERDASARKAN ANALISIS ISOZIM
Abstrak: Derajat perkawinan
silang bakau bandul (Rhizophora mucronata Lamk.) dari beberapa pohon induk yang
tumbuh di hutan alam Sumatera, yaitu Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Jawa,
yaitu Muara Angke dan Ujung Kulon, diduga menggunakan isozim. Enam sistem enzim
dicobakan dalam penelitian ini, masing-masing AAT, ADH, EST, IDH, MDH, dan PER.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakau bandul memiliki sistem perkawinan
campuran, dengan perkawinan sendiri sebagai sistem perkawinan utama, karena
perkawinan silang hanya berkisar antara 6-32%. Populasi-populasi pada hutan
yang tidak mengalami kerusakan berat (Sumatera Utara,Jambi, dan Ujung Kulon)
memiliki derajat perkawinan silang lebih tinggi (32%, 17%, dan19%) dibandingkan
dengan populasi-populasi yang hutannya mengalami kerusakan berat (Riau dan
Muara angke) yang besarnya masing-masing adalah 13% dan 16%. Rasio polen(serbuk
sari) dan ovule(sel telur) beragam antar lokus dan alel, tetapi menunjukkan pembentukan
gamet jantan dan gamet betina
yangberimbang. Bakau bandul walaupun cenderung untuk selfing(menyerbuk
sendiri), tidak memiliki sistem perkawinan berpilih (F = - 0,197), karena
setiap alel pada ovule dan polen dari pohon-pohon bakau bandul yang berlainan
berasosiasi secara acak. Angin dan serangga tampaknya berperan penting terhadap
terjadinya penyerbukan silang.
Kata Kunci: Bakau bandul;
Rhizophora mucronata Lamk; isozim; derajat perkawinan silang
Penulis: Hamzah, Ulfah J.
Siregar, Chairil Anwar Siregar
Kode Jurnal: jpkehutanandd090095