STUDI DAERAH RAWAN GANGGUAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU DAN DESA SEKITARNYA
Abstrak: Dalam mewujudkan
sasaran pokok sebagai penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
flora dan fauna serta pemanfaatan pelestarian sumberdaya alam hayati dan
ekosistem Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
sering mengalami berbagai masalah. Salah satunya adalah gangguan dari
masyarakat khususnya di sekitar kawasan. Gangguan dan ancaman itu antara
lain pencurian hasil hutan, perambahan lahan hutan, dan kebakaran hutan. Studi
daerah rawan gangguan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi/ gambaran
sebaran, jenis, dan tingkat kerawanan gangguan kawasan di Seksi Konservasi
tentang Wilayah (SKW) II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan desa
sekitarnya. Data yang diambil adalah data sekunder yang meliputi sosial
ekonomi, demografi, fisik desa sekitar kawasan, dan data gangguan kawasan per
resort dalam laporan bulanan. Analisis data untuk mengetahui tingkat kerawanan
dibagi menjadi dua, yaitu kerawanan potensial dan kerawanan nyata. Data yang
didapatkan dianalisis dan dikonversikan dengan standar skoring. Berdasar
identifikasi kerawanan potensial diketahui ada 17 desa sekitar kawasan SKW II
yang termasuk desa riskan (risiko tinggi untuk menimbulkan gangguan kawasan)
dan tiga desa termasuk desa rawan, yaitu Desa Sidomulyo (Kecamatan Pronojiwo),
Desa Kandangan (Kecamatan Senduro), dan Desa Kandang Tepus (Kecamatan Senduro).
Berdasar identifikasi kerawanan nyata, tingkat kerawanan kawasan termasuk
riskan-rawan. Jenis gangguan antara lain meliputi: pencurian kayu, perambahan,
dan kebakaran hutan. Penyebaran gangguan tersebar di seluruh resort, untuk
Resort Ranu Pani perlu penanganan yang serius. Kegiatan penyuluhan, pembinaan
masyarakat perlu diintensifkan secara berkala serta pelaksanaan operasi
pengamanan dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh petugas taman nasional.
Kata Kunci: Identifikasi;
daerah rawan gangguan; desa sekitar kawasan
Penulis: Agung Wahyu Nugroho,
Wida Darwiati
Kode Jurnal: jpkehutanandd070071