TEKNOLOGI PENANGANAN DAN PENYIMPANAN IKAN TUNA SEGAR DI ATAS KAPAL
Abstract: Indonesia merupakan
negara produsen ikan tuna terbesar kelima di dunia. Terdapat beberapa jenis ikan tuna yang banyak diperdagangkan di pasar
internasional, terutama bluefin tuna, southern bluefin tuna, bigeye tuna,
yellowfin tuna, albacore, dan skipjack.
Ikan tuna termasuk komoditas yang cepat mengalami proses kemunduran mutu
bila tidak disimpan pada suhu rendah dan juga dapat menghasilkan senyawa
histamin yang berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Ikan tuna segar
bermutu baik dapat diperoleh dengan menerapkan teknik penanganan dan
penyimpanan yang benar segera setelah ikan ditangkap. Cara penanganan ikan tuna
setelah ditangkap yang sering diterapkan adalah penggancoan, pendaratan ke atas
kapal, pematian, perusakan saluran saraf dengan alat Taniguchi, pembuangan
darah, pembuangan insang dan isi perut,
pembersihan, serta penyimpanan dingin. Mutu ikan tuna dipengaruhi oleh
faktor-faktor biologis dan non-biologis. Faktor-faktor biologis yang
berpengaruh meliputi spesies, umur, ukuran, tingkat kematangan seksual, dan
adanya parasit atau penyakit, sedangkan faktor-faktor non-biologis adalah
metode penangkapan, teknik penanganan, teknik pendinginan, dan teknik
penyimpanan.
Keywords: ikan tuna segar,
teknologi penanganan, mutu, histamine
Penulis: Hari Eko Irianto
Kode Jurnal: jpperikanandd080075