Diare Rotavirus pada Anak Usia Balita
Abstrak: Rotavirus merupakan
penyebab tersering diare akut berat pada anak balita. Peningkatan yang pesat di
bidang teknologi diagnostik memungkinkan dilakukan identifikasi genotipe
rotavirus penyebab diare. Belum banyak penelitian di Indonesia yang melaporkan
hubungan antara genotipe rotavirus dengan manifestasi klinisnya.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara genotipe rotavirus dengan gambaran
klinis.
Metode. Penelitian potong lintang dengan subyek pasien diare akut yang
berobat di Poliklinik Anak atau dirawat inap di RS DR Sardjito. Subyek yang
bersedia berpartisipasi dalam penelitian diambil data klinis dan sampel tinja
untuk dilakukan pemeriksaan rotavirus dengan enzyme immunoassaydan deteksi
genotipe dengan pemeriksaan RT-PCR (Gentsch, 1992). Dilakukan penilaian derajat
keparahan diare menggunakan 20-point severity scoring systemyang dimodifikasi
Hasil.Selama Januari 2006 - Maret 2007 didapatkan 353 kasus diare akut,
116 (32,68%) di antaranya positif terinfeksi rotavirus. Prevalensi tertinggi
dijumpai pada kelompok usia 6-23 bulan (65,5%). Diare rotavirus menunjukkan
gejala klinis yang lebih berat (severity score>11) dibanding diare karena
penyebab lain (RR=1,27, IK 95% 1,08-1,49). Jenis genotipe rotavirus yang paling
banyak ditemukan adalah G1 (27,5%) diikuti dengan G9 (18%), G2 (17%), G4 (3%),
G3 (2%). Kombinasi G-P terbanyak adalah G1 P[6] (20%). Tipe untypeable(28.6%) dan
G 1 (28.6%) paling sering memberikan gejala klinis berat (severity scoring
>11) diikuti dengan G 9 (23.8%).
Kesimpulan. Pasien diare rotavirus yang untypeable dan G 1 lebih sering
mengalami dehidrasi dan muntah serta memberikan gambaran klinis yang lebih
berat. Sangat penting mendeteksi lebih jauh jenis genotipe dari untypeableuntuk
kepentingan pembuatan vaksin rotavirus yang mampu melindungi terhadap berbagai macam
galur rotavirus.
Kata Kunci: diare rotavirus;
balita; klinis; genotype
Penulis: Titis Widowati, Nenny
S Mulyani, Hera Nirwati, Yati Soenarto
Kode Jurnal: jpkedokterandd120370