FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS PROGRAM TB PARU TERHADAP PENEMUAN KASUS BARU DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Abstract: Penemuan kasus
penderita TBC Paru (BTA positip) di Kabupaten Lampung Selatan masih dibawah
target, pada hal di daerah diperkirakan bahwa kasus TBC Paru BTA positip sangat
tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan
gengan kinerja petugas program tuberkulosis paru terhadap penemuan kasus baru BTA positip di Puskesmas
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 dengan
jumlah responden 38 orang.
Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain korelasi dan pendekatan cross
sectional. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa 21 orang petugas (55,3%) kinerja baik, 31 orang petugas
(81,6%) perawat, 20 orang petugas (52,6%) pengetahuan baik, 20 orang
petugas (52,6%) pelatihan kurang, 23
orang petugas (60,5%) ≥ 3 tahun bekerja, 20 orang petugas (52,6%) laki-laki, 22
orang petugas (57,9%) sudah kawin, 27 orang petugas 971,1%) ada alat
transportasi, 22 orang petugas (57,9%) insentif ≥ Rp. 700.000, 26 orang petugas
(68,4%) sering supervisi, 22 orang petugas (57,9%) kepemimpinan baik, 22 orng
petugas (57,9%) sarana lengkap dan 21 orang petugas (55,3%) dekat geografis.
Dengan Uji Multiple Regression Logistic
ada 3 variabel yang berhubungan signifikan, yaitu pelatihan, lama kerja
dan status perkawinan. Variabel yang
paling dominan berhubungan dengan kinerja
petugas program tuberkulosis paru adalah pelatihan ( P-value 0,012 dengan OR 11,474). Peneliti mengusulkan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan agar meningkatkan pelatihan
kepada petugas yang masih kurang kinerjanya; petugas yang baru dan belum
menikah perlu menyadari pentingnya meningkatkan kinerjanya.
Keywords: Kinerja Petugas
Program Tuberkulosis, Cakupan Penemuan Kasus Baru BTA Positip
Penulis: Ratna Dewi Husein,
Tumiur Sormin
Kode Jurnal: jpkeperawatandd120351