Gambaran Uji Fungsi Paru pada Diabetes Melitus Tipe 1 Usia 8-18 Tahun
Abstrak: Uji fungsi paru dapat
membedakan kelainan paru obstruktif, restriktif atau campuran antara obstruktif
dn restriktif. Namun demikian, sampai
saat ini belum ada penelitian tentang dampak DMT1 terhadap paru di Indonesia.
Tujuan. Mengetahui gambaran uji fungsi paru pada pasien DMT1 usia 8-18
tahun.
Metode. Penelitian potong lintang dilakukan di Poliklinik Endokrinologi
dan Respirologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), serta Laboratorium
Prodia pada bulan Januari 2015.Wawancara orangtua dilakukan dan data kadar
HbA1c dalam rentang satu tahun terakhir diambil dari rekam medis atau
berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya. Uji fungsi paru dilakukan tiga kali
dan diambil salah satu hasil yang terbaik. Kemudian darah subjek diambil untuk
pemeriksaan kadar HbA1c dengan metode cation-exchange high pressure liquod
chromatography (HPLC).
Hasil. Terdapat 35 subjek, terdiri atas 68,6% perempuan. Rerata usia
14±2,7 dan median durasi DM 4 tahun (1,3-10,2). Rerata
parameter FEV1 86,8%±14%, FVC
82,7%±12% dan V 25 83,1% ± 26,2%. Median FEV1 /FVC 92,4% (77,6-100) dan V 50
91,5% (41,1-204). Fungsi paru normal dan terganggu didapatkan 19 (54,3%) dan 16
(45,7%) subjek, terdiri atas 10 (28,6%) gangguan restriktif, 2 (5,7%)
obstruktif dan 4 (11,4%) subjek campuran. Rerata HbA1c dalam 1 tahun terakhir
pada subjek dengan gangguan restriktif 10,3%.
Kesimpulan.Nilai parameter uji fungsi paru pasien DMT1 usia 8-18 tahun
masih dalam batas normal. Gangguan fungsi paru didapatkan 16 (45,7%) subjek
dengan gangguan restriksi terbanyak 10 (28,6%) subjek
Kata Kunci: diabetes melitus
tipe 1; uji fungsi paru; HbA1c
Penulis: Irlisnia, Bambang
Supriyatno, Bambang Tridjadja, Endang Windiastuti
Kode Jurnal: jpkedokterandd150831

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2015
- Mendengkur pada Anak: kapan waktu yang tepat untuk dilakukan tonsiloadenoidektomi?
- Efektivitas Premedikasi untuk Pencegahan Reaksi Transfusi
- Perbedaan Myocardial Performance Index Ventrikel Kiri pada Remaja Obes dengan dan tanpa Sindrom Metabolik
- Hubungan Jenis Kelamin, Usia Gestasi, dan Berat Badan Lahir dengan Sindrom Rubela Kongenital
- Korelasi Kadar Timbal dalam Darah dengan Kadar Hemoglobin pada Anak Usia 1-6 tahun
- Hubungan Kadar Copeptin Serum dengan Derajat Pneumonia pada anak balita
- Hubungan antara Kadar Seng dalam Serum dengan Fungsi Eksekutif pada Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
- Perbandingan Efektifitas dan Keamanan Parasetamol Intravena dan Ibuprofen Oral pada Penutupan Duktus Arteriosus Persisten pada Bayi Kurang Bulan
- Hubungan Penggunaan Media Elektronik dan Gangguan Tidur
- Hubungan Kadar Procalcitonin dengan Demam Neutropenia pada Leukemia Limfoblastik Akut Anak
- Hubungan Kadar Prokalsitonin dan Kultur Bakteri dengan Tingkat Keparahan Pneumonia pada Anak
- Ketepatan Parameter Klinis dalam Memprediksi Mortalitas Perdarahan Intrakranial Spontan pada Anak Usia Kurang dari Satu Tahun
- Hubungan Ketebalan Intima Media Arteri Karotis dan Massa Ventrikel Kiri pada Remaja Obes
- Jumlah CD4+IL-5+, CD8+IL-5+, dan Perbaikan Kualitas Hidup Setelah Pemberian Prebiotik dan Nigella Sativa pada Anak Asma dengan Imunoterapi Fase Rumatan
- Profil Klinis, Laboratorium, dan Serologi Infeksi Virus Dengue pada Bayi
- Perbandingan Kadar Vitamin D [25 Hidroksivitamin D] Pada Anak Sakit Kritis dan Nonkritis
- Faktor Risiko Hiperkoagulasi pada Thalassemia Anak
- Hubungan antara Hipokalsemia dan Prognosis Buruk pada Sepsis Neonatal
- Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap Kadar Leukotrien Urin pada Pasien Asma Anak
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perilaku pada Anak Epilepsi
- Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
- Event Free Survival Enam Bulan Kejadian Tumor Cachexia Syndrome pada Anak dengan Keganasan
- Hubungan Asma dengan Gangguan Perilaku pada Anak
- Dampak Penambahan Digoksin terhadap Kapasitas Fungsional Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri ke Kanan yang Mengalami Gagal Jantung