GANGGUAN PENDENGARAN PENDERITA TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANT
ABSTRACT: Tuberkulosis
Multidrug Resistant (TB MDR) merupakan penyakit tuberkulosis (TB) yang resisten
terhadap isoniazid dan rifampisin, dengan atau tanpa resisten terhadap obat
anti- TB lain. Terapi aminoglikosida pada TB MDR berisiko untuk terjadinya
gangguan fungsi telinga dan sistem keseimbangan tubuh, yang dapat bersifat
irreversible atau permanen. Kerusakan pada koklea dapat menimbulkan penurunan
pendengaran permanen. Tujuan: Mengetahui gangguan pendengaran penderita TB MDR
di poliklinik TB MDR Ilmu Penyakit Dalam RS Hasan Sadikin Bandung. Metode:
Penelitian deskriptif secara retrospektif pada pasien TB MDR yang berobat jalan
di poliklinik TB MDR Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
periode 1 Januari - 31 Desember 2013. Hasil: Didapatkan gangguan pendengaran
sebanyak 20,8% dari pasien TB MDR selama mendapat terapi TB MDR dengan keluhan
tinitus dan gangguan pendengaran dengan onset timbulnya keluhan di bulan ke-3
(53,3%), kemudian bulan ke-6 (40%), dan bulan ke-10 (6,7%) setelah mulai
pemberian terapi TB MDR. Pada pemeriksaan audiometri nada murni ditemukan
penurunan pendengaran sensorineural yang bervariasi dari derajat ringan sampai
berat. Kesimpulan: Pengobatan TB MDR dapat menyebabkan penurunan pendengaran
sensorineural.
Kata Kunci: Tuberkulosis
Multidrug Resistant, audiometri nada murni, gangguan pendengaran sensorineural
Penulis: Yulianti, Sally
Mahdiani
Kode Jurnal: jpkedokterandd150770