Hubungan antara Defisiensi Besi dengan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder pada Anak


Abstrak: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling banyak dijumpai pada anak. Defisiensi besi diduga berperan dalam kejadian ADHD melalui perubahan neurotransmiter dopamin. Feritin serum merupakan indikator reliabel simpanan besi dalam tubuh termasuk otak.
Tujuan. Untuk mengkaji hubungan antara defisiensi besi dan kejadian ADHD pada anak.
Metode. Penelitian cross sectional dilakukan di RSUP Dr Sardjito dan Pusat Pengkajian dan Pengamatan Tumbuh Kembang Anak (P3TKA) Yogyakarta. Diagnosis ADHD berdasarkan kriteria DSM IV-TR. Subjek penelitian dipilih secara consecutive mencakup 35 anak dengan ADHD and 35 anak tanpa ADHD. Dilakukan pengukuran kadar serum feritin pada semua subyek. Hubungan antara defisiensi besi dengan ADHD dianalisis dengan chi square dan rerata feritin serum dengan uji Mean Whitney
Hasil. Kadar feritin serum yang rendah ditemukan pada 34% anak dengan ADHD dan 25% pada anak tanpa ADHD tetapi secara statistik tidak berbeda bermakna. Penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rerata feritin serum pada pasien ADHD dan tanpa ADHD (24.4 ±22.04 μg/L vs.24.4±19.9 μg/L, p > 0,01).
Kesimpulan. Prevalensi defisiensi besi pada anak ADHD dibandingkan tanpa ADHD tidak berbeda secara bermakna.
Kata Kunci: attention deficit/hyperactivity disorder; feritin; defisiensi besi
Penulis: Desi Fajar Susanti, Sunartini H, Retno Sutomo
Kode Jurnal: jpkedokterandd150796

Artikel Terkait :