Hubungan antara Faktor Risiko pada Ibu dan Kondisi Neonatus dengan Jumlah Eritrosit Berinti pada Neonatus Tunggal Cukup Bulan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
Abstrak: Jumlah eritrosit
berinti (EB) pada neonatus berpotensi menjadi prediktor kondisi neonatus,
seperti perlunya perawatan intensif. Hal tersebut belum pernah diteliti di
RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko pada ibu dan
kondisi neonatus dengan jumlah EB pada neonatus tunggal cukup bulan.
Metode. Studi potong lintang analitik pada neonatus tunggal cukup bulan
dan ibunya antara bulan Maret sampai Juni 2008 di Departemen Ilmu Kesehatan
Anak FKUI – RSCM. Penghitungan jumlah EB dilakukan pada sediaan apusan darah
tepi yang diambil dari vena tali pusat dan dihitung per 100 leukosit.
Hasil. Didapatkan 117 pasang ibu melahirkan dan neonatus tunggal cukup
bulan antara bulan April - Mei 2008. Rerata usia ibu saat melahirkan adalah
(28,9+6,38) tahun (rentang 17-42 tahun). Rerata usia gestasi 38 minggu dan
rerata berat lahir 3,051 g dengan rentang (1,900-4,100) g. Peningkatan jumlah EB
didapatkan pada 39,3% neonatus. Rerata jumlah EB (4,7+4,29) (0-22 EB) per 100
leukosit. Nilai EB 4 memberikan sensitivitas dan spesifisitas terbaik, yaitu
73,3% dan 65,7% dengan area under the curve (AUC) 0,771.
Kesimpulan. Terdapat hubungan bermakna antara riwayat ibu perokok pasif,
nilai Apgar menit pertama yang rendah, terdapat mekonium pada air ketuban, dan
perawatan intensif neonatus dengan jumlah EB. Peningkatan jumlah EB dapat
dipakai untuk menentukan kemungkinan bayi akan mendapat perawatan di ruang
intensif. Penelitian lanjutan perlu dilakukan terhadap masing-masing faktor
risiko kehamilan dan persalinan terhadap jumlah EB untuk memahami patogenesis
hipoksia pada neonatus sehingga dapat direncanakan upaya-upaya preventif.
Kata Kunci: eritrosit berinti;
neonatus tunggal cukup bulan; mekonium dalam air ketuban
Penulis: Ellya Marliah,
Rinawati Rohsiswatmo, Djajadiman Gatot
Kode Jurnal: jpkedokterandd090252

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2009
- Gambaran Klinis Osteomielitis Kronik pada Ewing Sarcoma : Laporan kasus
- Perbandingan Manfaat Vaksin Oral Polio 1 (Monovalen) dengan Vaksin Oral Polio Trivalen Terhadap Transmisi Virus Polio 1 dalam Upaya Mengatasi Kejadian Luar Biasa Polio 1 di Indonesia Tahun 2005: ditinjau melalui respons imun dan keamanannya
- Kebiasaan Sarapan di Kalangan Anak Usia Sekolah Dasar di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
- Struktur Sel Streptokokus dan Patogenesis Glomerulonefritis Akut Pascastreptokokus
- Ketuban Pecah Dini dan Demam Intrapartum Sebagai Faktor Risiko Sepsis Neonatorum Onset Dini
- Model Skoring Untuk Memprediksi Anemia Defisiensi Besi pada Bayi 0-6 Bulan
- Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Bayi Baru Lahir
- Hubungan Jumlah Limfosit Plasma Biru dengan Spektrum Klinis dan Perannya dalam Memprediksi Perubahan Spektrum Klinis Infeksi Dengue pada Anak
- Pengaruh Konsumsi Beras Indeks Glikemik Rendah Terhadap Pengendalian Metabolik Diabetes Melitus Tipe-1
- Peran Komunikasi, Informasi, dan Edukasi pada Asma Anak
- Faktor Risiko Lingkungan pada Pasien Japanese Encephalitis
- Perbandingan Efek Live dan Heat-killed Probiotic Terhadap Penyembuhan Diare Akut Nondisentri pada Anak
- Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor Prognosis Experimental Autoimmune Neuritis: Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C
- Neuroblastoma pada Anak Usia 7 Tahun Laporan Kasus
- Pengalaman Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tingkat V di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
- Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia
- Efikasi Obat Kloroquine, Kina, Artesunate-SP, Artesunate-Amodiaquine, Artesunate-Lumafentrin pada Anak Malaria Falciparum di BLU RSUP Prof. Dr. RD. Kandou Manado
- Luaran Terapi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut dengan Leukosit ≥ 50.000/μL di RSUP DR. Sardjito Februari 1999 - Februari 2009
- Fusi Gen Translocation Ets Leukemia-Acute Myeloid Leukemia 1 (Tel-Aml1) Sebagai Faktor Prognosis pada Leukemia Limfoblastik Akut Anak
- Pengetahuan Orangtua Mengenai Obat Puyer di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
- Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Bronkiolitis Akut
- Hubungan Berat Molekul dengan Ukuran Molekul Koloid yang Lazim Digunakan dalam Resusitasi Sindrom Syok Dengue
- Faktor Genetik Sebagai Risiko Kejang Demam Berulang
- Sindrom Klinefelter