Hubungan antara Hipokalsemia dan Prognosis Buruk pada Sepsis Neonatal
Abstrak: Sepsis neonatal
merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada neonatus.
Pasien sakit kritis, terutama kondisi sepsis, sering dilaporkan terjadi
gangguan regulasi kalsium berupa hipokalsemia.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara hipokalsemia dengan prognosis buruk
sepsis neonatal.
Metode. Penelitian dengan desain potong lintang dilaksanakan bulan
Maret–Mei 2014 di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung, dan RS Kota Bandung. Subjek
neonatus cukup bulan usia <28 hari yang memenuhi kriteria sepsis neonatal,
yaitu terdapat dua atau lebih kriteria systemic inflammatory response syndrome
(SIRS) disertai bukti tanda infeksi berupa hasil kultur darah positif atau
tersangka infeksi. Pemeriksaan kadar ion kalsium darah dilakukan saat hari
pertama perawatan.
Hasil. Terdapat 40 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, faktor yang
berhubungan dengan prognosis buruk, yaitu kadar ion kalsium (p=0,012), onset
sepsis (p=0,002), dan berat badan bayi (p=0,045). Analisis dengan metode
regresi logistik ganda menunjukkan faktor risiko kejadian prognosis buruk pada
sepsis neonatal adalah hipokalsemia (p=0,015; POR 36,17; IK95% 2,01–650,19),
sepsis awitan lanjut (p=0,003; POR 44,86; IK 95% 3,66–549,98), dan berat badan
<2500 gram (p=0,032; POR 12,21; IK95% 1,35–110,29).
Kesimpulan. Terdapat hubungan antara hipokalsemia dan prognosis buruk
pada sepsis neonatal (p<0,05).
Kata Kunci: hipokalsemia;
prognosis buruk; sepsis neonatal
Penulis: Hermawan, Tetty
Yuniati, Aris Primadi
Kode Jurnal: jpkedokterandd150826