Hubungan Antara Status Gizi dan Malaria Falciparum Berat di Ruang Rawat Inap Anak RS. St. Elisabeth Lela, Kabupaten Sikka, Flores, NTT
Abstrak: Diseluruh dunia
ditemukan 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian tiap tahun.Di wilayah
Indonesia bagian Timur, hanya 10% kasus malaria mendapat perawatan di fasilitas
kesehatanyang memadai. Dilain pihak, malnutrisi bertanggung jawab pada lebih
dari 50% angka kematian balita tiap tahun di negara berkembang.2 Malnutrisi
juga meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi danpeningkatan angka
kematian akibat penyakit infeksi tersebut.
Tujuan. Menilai hubungan an tara status gizi dengan timbulnya penyulit
pada malaria falciparum pada pasien usia 0-12 tahun yang dirawat di ruang rawat
inap RS.St.Elisabeth Lela, kabupaten. Sikka,Flores, NTT.
Metode. Dilakukan studi potong lintang dengan jumlah subjek 66 pasien
malaria falciparum berusia 0-12 tahun di ruang rawat inap anak. Data didapat
dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium.Hasil. Didapatkan 32 subjek
dengan status gizi baik dan 3 subjek gizi buruk. Sembilanbelas subjek malaria
falciparum menunjukkan satu atau lebih penyulit. Distres pernapasan adalah
penyulit terbanyakyang ditemukan, pada 17 subjek. Uji chi square, ditemukan X2
hitung sebesar 11,419 dan koefisien kontingensi 0,384.
Kesimpulan. Timbulnya penyulit pada malaria falciparum memiliki korelasi
terhadap status gizi pasien, dengan kuat hubungan sebesar 0,384 kali
Kata Kunci: Status gizi;
penyulit pada malaria falciparum
Penulis: Theresa Laura Limanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd100293