Hubungan Awitan Pubertas dan Status Sosial Ekonomi Serta Status Gizi pada Anak Perempuan
Abstrak: Usia awitan pubertas
dapat dipakai untuk menentukan apakah seorang anak perempuan mengalami pubertas
dini atau terlambat. Di Indonesia, masih terdapat perbedaan status sosial
ekonomi dan status gizi antara daerah pedesaan dan perkotaan, yang berpengaruh
terhadap awitan pubertas di kedua daerah.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara rerata usia awitan pubertas dengan
status sosial ekonomi dan status gizi pada anak perempuan di daerah pedesaan
dan perkotaan
Metode. Penelitian cross sectional dilakukan antara Mei-September 2009
terhadap 502 anak perempuan, siswa 5 Sekolah Dasar Getasan (pedesaan), 5
Sekolah Dasar Gajahmungkur (perkotaan) yang berumur 8-13 tahun. Subjek
penelitian dipilih secara stratified random sampling. Awitan pubertas
ditentukan berdasarkan pertumbuhan payudara atau rambut pubis, sesuai Tanner-2.
Status ekonomi dinilai berdasarkan criteria Sajogyo. Status gizi berdasarkan
indeks massa tubuh (WHO, 2005). Analisis menggunakan uji t-tidak berpasangan
dan uji korelasi Spearman.
Hasil. Awitan pubertas secara bermakna lebih awal di perkotaan (124±10)
bulan dibandingkan di pedesaan (131±11) bulan. Awitan pubertas terjadi lebih
awal pada kelompok sosial ekonomi tinggi dan kelompok indeks massa tubuh tinggi
(p<0,001).
Kesimpulan. Anak perempuan di perkotaan mengalami pubertas lebih awal
dibandingkan di pedesaan. Terdapat hubungan bermakna antara status ekonomi dan
status gizi dengan awitan pubertas
Kata Kunci: awitan pubertas;
anak perempuan; perkotaan; pedesaan
Penulis: Woro Indaryani, Rudy
Susanto, JC Susanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd100295