Hubungan Kadar Albumin Serum dengan Eritropoetin Serum pada Sindrom Nefrotik Anak Resisten Steroid
Abstrak: Pasien sindrom
nefrotik resisten steroid mengalami hipoeritropoetinemia akibat kehilangan eritropoetin
melalui urin dan gangguan pembentukan eritropoetin oleh ginjal. Paparan albumin
kronisbersifat toksik dan menginduksi apoptosis sel tubulus ginjal, sementara
eritropoetin diproduksi oleh selperitubular ginjal.
Tujuan. Menentukan hubungan kadar albumin serum dengan eritropoetin serum
pada pasien sindrom nefrotik resisten steroid anak.
Metode. Penelitian cross-sectional dilaksanakan pada pasien sindrom
nefrotik anak resisten steroid dari bulan Agustus–Desember 2013 di unit rawat
jalan dan rawat inap RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung. Kadar albumin serum
diperiksa dengan metoda turbidimetri dan kadar eritropoetin serum dengan metode
ELISA. Analisis korelasi kadar albumin dengan eritropoetin serum dilakukan
dengan menggunakan uji Rank Spearman.
Hasil. Sembilan belas anak memenuhi kriteria penelitian, 14 subjek laki -
laki, dan 5 perempuan dengan usia 3–13 tahun. Nilai laju filtrasi glomerulus
rerata 147,8+75 ml/menit/1,73 m2, sementara kadar hemoglobin 12,1+2,8 g/dL.
Nilai median albumin serum 3,8 (0,9–4,6)g/dL dan median eritropoetin serum 7,2
(0,2–39,6) mIU/mL. Tidak terdapat korelasi antara albumin dan eritropoetin
serum pada sindrom nefrotik anak resisten steroid (rs=0,123;p=0,615).
Kesimpulan. Kadar albumin serum tidak berhubungan dengan kadar
eritropoetin serum pada pasien sindrom nefrotik resisten steroid anak.
Kata Kunci: albumin;
eritropoetin; sindrom nefrotik resisten steroid; anak
Penulis: Endah Purnawati, Dany
Hilmanto, Adi Utomo Suardi
Kode Jurnal: jpkedokterandd150809