Hubungan Kadar Feritin Serum dengan Fungsi Kognitif Berdasarkan Pemeriksaan Status Mini-Mental (MMSE) pada Penyandang Thalassemia Anak
Abstrak: Penyandang
thalassemia yang mendapat transfusi rutin tanpa kelasi besi yang optimal dapat
menyebabkan kelebihan besi yang memicu stres oksidatif dan dapat mempercepat
proses degenerasi di otak.
Tujuan. Menentukan hubungan kadar feritin serum dengan fungsi kognitif.
Metode. Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang terhadap 95
penyandang thalassemia anak berusia di atas 10 tahun pada bulan April sampai
Mei 2015. Pemilihan subjek dilakukan secara consecutive sampling. Fungsi
kognitif dinilai berdasarkan tes mini mental state examination (MMSE). Kadar
feritin serum dan faktor lain yang berhubungan dengan fungsi kognitif
dianalisis menggunakan multipel regresi.
Hasil. Subjek penelitian terdiri dari 95 anak, anak laki-laki 46 orang
(48,4%) dan anak perempuan 49 orang 51,6%. Rerata(SB) kadar feritin serum
4355,9 (2149) μg/L. Berdasarkan pemeriksaan MMSE didapatkan rerata(sb) skor
29,6 (3,9). Terdapat hubungan antara feritin serum dan fungsi kognitif
(p=0,040). Faktor lain yang berhubungan adalah pendidikan anak, pendidikan ibu
dan frekuensi transfusi.
Kesimpulan. Kadar feritin serum berhubungan dengan skor MMSE.
Kata Kunci: thalassemia; anak;
feritin; fungsi kognitif, MMSE
Penulis: Fathiyah Ma’ani, Eddy
Fadlyana, Sri Endah Rahayuningsih
Kode Jurnal: jpkedokterandd150745

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2015
- Mendengkur pada Anak: kapan waktu yang tepat untuk dilakukan tonsiloadenoidektomi?
- Efektivitas Premedikasi untuk Pencegahan Reaksi Transfusi
- Perbedaan Myocardial Performance Index Ventrikel Kiri pada Remaja Obes dengan dan tanpa Sindrom Metabolik
- Hubungan Jenis Kelamin, Usia Gestasi, dan Berat Badan Lahir dengan Sindrom Rubela Kongenital
- Korelasi Kadar Timbal dalam Darah dengan Kadar Hemoglobin pada Anak Usia 1-6 tahun
- Hubungan Kadar Copeptin Serum dengan Derajat Pneumonia pada anak balita
- Hubungan antara Kadar Seng dalam Serum dengan Fungsi Eksekutif pada Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
- Perbandingan Efektifitas dan Keamanan Parasetamol Intravena dan Ibuprofen Oral pada Penutupan Duktus Arteriosus Persisten pada Bayi Kurang Bulan
- Hubungan Penggunaan Media Elektronik dan Gangguan Tidur
- Hubungan Kadar Procalcitonin dengan Demam Neutropenia pada Leukemia Limfoblastik Akut Anak
- Hubungan Kadar Prokalsitonin dan Kultur Bakteri dengan Tingkat Keparahan Pneumonia pada Anak
- Ketepatan Parameter Klinis dalam Memprediksi Mortalitas Perdarahan Intrakranial Spontan pada Anak Usia Kurang dari Satu Tahun
- Hubungan Ketebalan Intima Media Arteri Karotis dan Massa Ventrikel Kiri pada Remaja Obes
- Gambaran Uji Fungsi Paru pada Diabetes Melitus Tipe 1 Usia 8-18 Tahun
- Jumlah CD4+IL-5+, CD8+IL-5+, dan Perbaikan Kualitas Hidup Setelah Pemberian Prebiotik dan Nigella Sativa pada Anak Asma dengan Imunoterapi Fase Rumatan
- Profil Klinis, Laboratorium, dan Serologi Infeksi Virus Dengue pada Bayi
- Perbandingan Kadar Vitamin D [25 Hidroksivitamin D] Pada Anak Sakit Kritis dan Nonkritis
- Faktor Risiko Hiperkoagulasi pada Thalassemia Anak
- Hubungan antara Hipokalsemia dan Prognosis Buruk pada Sepsis Neonatal
- Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap Kadar Leukotrien Urin pada Pasien Asma Anak
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perilaku pada Anak Epilepsi
- Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
- Event Free Survival Enam Bulan Kejadian Tumor Cachexia Syndrome pada Anak dengan Keganasan
- Hubungan Asma dengan Gangguan Perilaku pada Anak
- Dampak Penambahan Digoksin terhadap Kapasitas Fungsional Penyakit Jantung Bawaan Pirau Kiri ke Kanan yang Mengalami Gagal Jantung