Hubungan Kadar Timbal Darah dengan Tingkat Inteligensi Anak
Abstrak: Timbal telah terbukti
neurotoksin. Kadar timbal yang tinggi dalam darah dihubungkan dengan
inteligensi yang rendah pada anak, tetapi sampai saat ini belum ada laporan
hubungan kadar timbal dalam darah dengan inteligensi anak di Indonesia khususnya
Yogyakarta.
Tujuan. Mengetahui hubungan kadar timbal darah dengan tingkat inteligensi
anak.
Metode. Penelitian potong lintang terhadap anak di 7 Sekolah Dasar kelas
1 dan 2 Inklusi di Yogyakarta pada bulan Januari 2013. Subyek penelitian
diperoleh secara purposive sampling. Kriteria inklusi adalah anak dengan 5
peringkat tertinggi dan 5 peringkat terendah yang bersedia mengikuti
penelitian. Kriteria eksklusi adalah anak dengan sindrom Down, hiperaktif,
autis, dan adanya gangguan pendengaran. Inteligensi ditentukan berdasarkan
Wechsler Intelligence Scale for Children timbal dalam darah diperiksa dengan
alat atomic absorption spectrophotometry. Data dianalisis dengan menggunakan
uji independent t-test, uji chi-square, dan uji Fisher.
Hasil. Didapatkan 80 anak (40 anak dengan inteligensi tinggi dan 40 anak
dengan inteligensi rendah) diikutsertakan dalam penelitian ini. Rerata kadar
timbal dalam darah anak dengan inteligensi tinggi 4,09 µg/dL (SB 0,50) lebih
rendah dibandingkan dengan rerata kadar timbal dalam darah anak dengan
inteligensi rendah 7,08 µg/dL (SB 0,61, IK95%: 1,429-4,555). Kadar timbal dalam
darah ≥5 µg/dL lebih banyak dijumpai pada anak dengan inteligensi rendah
dibandingkan dengan anak dengan inteligensi tinggi (75% vs 45%; p=0,006). Hasil
analisis bivariat faktor luar didapatkan faktor lain yang memengaruhi tingkat
inteligensi anak adalah stimulasi, tingkat pendidikan ibu dan sosial ekonomi
(p=<0,001, p=0,001, dan p=0,001).
Kesimpulan. Anak dengan inteligensi rendah mempunyai kadar timbal darah
yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan inteligensi tinggi.
Kata Kunci: timbal darah;
inteligensi; anak
Penulis: Dewi Mutiati
Ratnasari, Mei Neni Sitaresmi, Nenny Sri Mulyani
Kode Jurnal: jpkedokterandd160765

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2016
- Perbandingan Efektivitas dan Keamanan Kombinasi Ketamin/Midazolam Dibandingkan Ketamin Tunggal sebagai Sedasi pada Anak
- Perbandingan Efektivitas antara Terapi Sinar Tunggal dengan dan Tanpa Kain Putih pada Bayi Berat Lahir Rendah dengan Hiperbilirubinemia
- Kelainan Kardiovaskular pada Anak dengan Berbagai Stadium Penyakit Ginjal Kronik
- Eradikasi Polio
- Pengaruh Hipomagnesemia Terhadap Mortalitas Pasien Anak di Ruang Rawat Intensif
- Hubungan antara Kadar Asam Urat, Interleukin-6 dan hs-CRP pada Anak Obes
- Pengaruh Bullying Antarsiswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SDN Pondok Cina 03 Depok
- Isolasi DNA pada Sampel Darah Tepi dan Swab Buccal pada Bayi Penderita ROP: Perbandingan Hasil Uji Konsentrasi dan Indeks Kemurnian
- Hubungan antara Prestasi Belajar pada Anak dengan Gangguan Tidur di SDN 03 Pondok Cina Depok
- Transfusi Rasional pada Anak
- Hubungan Higiene Perorangan Anak dengan Kejadian Kusta Anak di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2015
- Pemberian Lipid Parenteral secara Dini dan Agresif pada Bayi Prematur: Hubungannya dengan Kejadian Sepsis
- Hubungan Kadar Laktat Serum Inisial dan Skor Pelod pada Anak dengan Sepsis
- Faktor Prediktor Nefritis pada Anak dengan Purpura Henoch-Schonlein
- Perbandingan Diagnosis Systemic Lupus Erythematosus Menggunakan Kriteria American College of Rheumatologi dan Systemic Lupus International Collaborating Clinics
- Faktor Prediktor Malnutrisi Rumah Sakit pada Anak
- Perbedaan Perilaku Anak Prasekolah Berdasarkan Pola Pengasuhan
- Pengaruh Susu yang Mengandung Sinbiotik Terhadap Tumbuh Kembang Anak Balita
- Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Infeksi HIV yang Mendapat Terapi Antiretrovirus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUP Dr. Kariadi Semarang
- TERAPI NECROBIOTIC XANTHOGRANULOMA DENGAN SIKLOFOSFAMID-METILPREDNISOLON
- Faktor Prognosis Derajat Keparahan Infeksi Dengue
- MENINGIOMA EKSTRAKRANIAL PRIMER PADA SINUS PARANASAL
- EPISTAKSIS MASIF PADA PSEUDOANEURISMA TRAUMATIK ARTERI KAROTIS INTERNA
- PENGGUNAAN TERKINI OKSIMETAZOLIN PADA PRAKTIK KLINIK SEHARI-HARI DAN REKOMENDASI KELOMPOK STUDI RINOLOGI INDONESIA