Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Prestasi Belajar dan Fungsi Kognitif pada Anak Sekolah Dasar
Abstrak: Kebiasaan sarapan
memiliki dampak positif dengan menyediakan kadar glukosa darah optimal untuk
proses belajar di sekolah. Kadar glukosa darah optimal dapat mendukung prestasi
belajar dan fungsi kognitif.
Tujuan. Menganalisis hubungan sarapan dengan prestasi belajar dan fungsi
kognitif pada anak sekolah dasar.
Metode. Penelitian desain potong lintang dilakukan pada bulan Desember
2013 hingga Maret 2014 terhadap 164 subjek siswa kelas 5 dan 6 sekolah dasar di
Bandung. Prestasi belajar pada penelitian ini dinilai dengan melihat nilai
matematika dan bahasa Indonesia. Fungsi kognitif dinilai dengan melakukan tes
Mini Mental State Examination (MMSE). Analisis statistik korelasi dilakukan
dengan menggunakan uji Chi-square Pearson dan Exact Fisher. Untuk menganalisis
faktor perancu yang lebih dari satu digunakan regresi logistik.
Hasil. Terdapat 164 anak yang memenuhi kriteria penelitian, 28,7%
memiliki kebiasaan sarapan dan 71,3% tidak sarapan. Dari hasil analisis
didapatkan hubungan yang bermakna antara sarapan dengan prestasi belajar
matematika (p=0,015), sarapan dengan prestasi belajar bahasa Indonesia
(p=0,032), tetapi didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara sarapan dengan
fungsi kognitif (p=0,300).
Kesimpulan. Terdapat hubungan kebiasaan sarapan dengan prestasi belajar
pada anak sekolah dasar, namun tidak terdapat hubungan dengan fungsi kognitif.
Kata Kunci: anak; kebiasaan
sarapan; prestasi belajar; fungsi kognitif
Penulis: Elda Khalida, Eddy
Fadlyana, Dadang Hudaya Somasetia
Kode Jurnal: jpkedokterandd150771