HUBUNGAN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DISERTAI KOLESTEATOM DENGAN GANGGUAN PENGECAPAN


ABSTRAK: Nervus korda timpani berjalan melalui telinga tengah di antara prosesus longus inkus dan manubrium malei. Nervus korda timpani mempersarafi pengecapan dua pertiga depan lidah. Banyak penelitian tentangperubahan pengecapan akibat operasi telinga tengah, tetapi sedikit penelitian tentang perubahan pengecapan pada penderita otitis media supuratif kronis (OMSK) sebelum operasi. Tujuan: Mengetahui ada tidaknya penderita OMSK dengan kolesteatom yang mengalami gangguan pengecapan, adanya hubungan antara OMSK dengan kolesteatom (tingkat kolesteatom), gangguan pengecapan (tingkat pengecapan) dan ada tidaknya perubahan pengecapan pada penderita OMSK dengan kolesteatom sebelum dan setelah operasi mastoidektomi. Metode: Penelitian merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling melibatkan 18 penderita OMSK dengan kolesteatom. Pemeriksaan fungsi pengecapan dilakukan sebelum dan setelah operasi menggunakan tes strip pengecapan. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman dan uji Repeated ANOVA. Hasil: Penderita OMSK dengan kolesteatom secara subjektif tidak mempunyai keluhan perubahan pengecapan, meskipun secara objektif penderita ada yang mengalami gangguan pengecapan. Hipogeusia menempati proporsi terbanyak (55,56%) diikuti oleh ageusia (22,22%) dan pengecapan normal (22,22%). Hasil uji korelasi Spearman antara OMSK dengan kolesteatom (tingkat kolesteatom) terhadap gangguan pengecapan (tingkat pengecapan) yaitu p < 0,05 dan r = -0,543. Hasil uji Repeated ANOVA pengecapan penderita OMSK dengan kolesteatom sebelum dan setelah operasi mastoidektomi yaitu p>0,05. Kesimpulan: Sebagian besar penderita OMSKdengan kolesteatom telah mengalami penurunan pengecapan. Didapatkan hubungan bermakna antara tingkatkolesteatom dan tingkat (gangguan) pengecapan. Semakin tinggi tingkat kolesteatom pada penderita OMSK semakin menurun tingkat pengecapan. Secara statistik tidak ada perbedaan bermakna perubahan pengecapan penderita sebelum dan setelah operasi.
Kata kunci: OMSK dengan kolesteatom, pengecapan, operasi
Penulis: Lusiana Herawati Yammin, Joseph Bambang Soemantri, Lukmantya
Kode Jurnal: jpkedokterandd130599

Artikel Terkait :

Jp Kedokteran dd 2013