Hubungan Spektrum Klinis Infeksi Dengue dengan Kadar Seng dan Feritin Serum
Abstrak: Sindrom syok dengue
(SSD) merupakan masalah kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas tinggi.
Infeksi dengue dapat menyebabkan badai sitokin dan produksi berlebih MMP-2 dan
MMP-9, yaitu suatu enzim yang tergantung seng. Sitokin ini akan menyebabkan
peningkatan feritin sebagai reaktan fase akut, sedangkan produksi berlebih
MMP-2 dan MMP-9 menjadi salah satu penyebab kebocoran plasma.
Tujuan. Menganalisis hubungan spektrum klinis infeksi dengue dengan kadar
seng dan feritin serum pada anak.
Metode. Penelitian cross-sectional dilaksanakan dari Januari 2012 sampai
Mei 2012 melibatkan 39 anak laki-laki dan 42 anak perempuan. Dilakukan
pemeriksaan kadar seng serum dengan metode atomic absorption spectroscopy (AAS)
dan feritin serum dengan metode electrochemiluminescense immunoasssay (ECLIA).
Uji statistik dengan ANOVA dan uji korelasi Spearman. Kemaknaan ditentukan
berdasarkan nilai p<0,05.
Hasil. Kadar seng serum rendah pada 53 (65%) anak. Rerata kadar seng
serum pada demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan SSD adalah 68,2
μg/dL (SB 15,3), 64,8 μg/dL (SB 15,6) dan 59,2 μg/dL (SB 15,0) (p=0,09),
sedangkan kadar feritin tinggi pada 79 (98%) anak dengan rerata 1158,9 ng/mL
(SB 1766,8), 3048,2 ng/mL (SB 2566,2), 6891 ng/mL (SB 9822) (p<0,001).
Terdapat hubungan kuat dan bermakna antara derajat berat penyakit dengan kadar
feritin (p<0,001; r=0,635), tetapi tidak terdapat hubungan dengan kadar seng
serum (p=0,043; r=-0,225).
Kesimpulan. Spektrum klinis infeksi dengue berhubungan kuat dengan kadar
feritin yang tinggi dan memiliki hubungan dengan kadar seng serum rendah.
Kata Kunci: seng serum;
feritin; infeksi dengue
Penulis: Vindy Ruslianti, Alex
Chairulfatah, Dedi Rachmadi
Kode Jurnal: jpkedokterandd130529