KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKOR NASALANCE PADA PASIEN CELAH PALATUM


ABSTRACT: Celah bibir dan palatum merupakan kelainan proses pertumbuhan area orofasial yang menimbulkan permasalahan kompleks. Penelitian ini menitikberatkan permasalahanyang terkait dengan fungsi bicara. Tujuan: Penelitian ini melaporkan gambaran skor nasalance padacelah palatum, hubungan antara skor nasalance percontoh celah palatum dan tanpa celah palatum sertafaktor-faktor yang berhubungan dengan skor nasalance. Metode: Desain penelitian adalah comparativecross sectional. Pengambilan percontoh dilakukan dengan purposive sampling. Dilakukan wawancara,pengisian kuesioner, pemeriksaan THT, audiometri, timpanometri, nasoendoskopi, dan nasometri.Hasil: Didapatkan gambaran rerata skor nasalance percontoh celah palatum. Terdapat  perbedaanbermakna antara skor nasalance percontoh celah palatum dan tanpa celah palatum pada Uji Gajah danUji Hantu (p<0,001). Pada analisis multivariat secara keseluruhan faktor-faktor yang berhubungandengan skor nasalance (adenoid, otitis media efusi, serta gangguan pendengaran) dan keberadaancelah palatum berpengaruh secara signifikan terhadap skor nasalance untuk semua uji nasalance(p<0,05) pada pengujian terhadap kedua kelompok percontoh. Bila dilihat secara parsial faktor adenoidberpengaruh secara signifikan terhadap skor semua uji nasalance baik pada analisis kedua kelompokpercontoh maupun pada percontoh celah palatum saja. Kesimpulan: Rerata skor nasalance kelompokcelah palatum lebih tinggi daripada kelompok tanpa celah palatum. Didapatkan peran faktor yangberpengaruh terhadap skor nasalance, khususnya adenoid. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadappercontoh sesudah operasi sehingga bisa dijadikan sebagai evaluasi terhadap keberhasilan tindakan.
Kata kunci: celah palatum, skor nasalance, tonsil, adenoid, otitis media efusi, gangguan pendengaran
Penulis: Duhita Yassi, Dini Widiarni, Tri Juda Airlangga, Lestaria Aryanti, Muchtarudin Mansyur
Kode Jurnal: jpkedokterandd150780

Artikel Terkait :