KUALITAS TIDUR DAN DISTRESS PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI
Abstract: Insiden kanker di
Indonesia diperkirakan 180 per 100.000 penduduk. Terapi kanker dapat dilakukan
dengan cara bedah, kemoterapi, radioterapi ataupun kombinasinya. Kemoterapi seringkali
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan oleh pasien seperti rambut
rontok, kulit kehitaman, mual, muntah, gangguan sel darah, kesemutan, kebas
serta gangguan saraf tepi lainnya, Efek
samping ini seringkali mengganggu pola
istirahat tidur pasien. Frekuensi pemberian kemoterapi dapat
menimbulkan beberapa efek yang dapat memperburuk status fungsional pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tanda dan gejala distress pada
pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUDAM Provinsi Lampung Tahun 2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan desain cross
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RSUDAM Provinsi Lampung pada bulan Juli-Agustus
2015. Populasi yang diambil adalah semua pasien kanker yang menjalani
kemoterapi di RSUDAM Provinsi Lampung
berjumlah 68 pasien. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling.
Pengumpulan dilakukan dengan survey menggunakan instrumen Pitsburg Sleep
Quality Index (PSQI) untuk meneliti kualitas tidur dan Hospital Anxiety and
Depression Scale (HADS) untuk meneliti distress. Analisis Bivariat dilakukan
menggunakan Uji statistik Chi Square dengan
menetapkan nilai Alpha 0,05 dan 95% CI. Hasil penelitian menyimpulkan
tidak ada hubungan kualitas tidur dengan tanda dan gejala distress pada pasien
yang menjalani kemoterapi di RSUDAM Provinsi Lampung tahun 2015. Peneliti
menyarankan agar dilakukan penelitian faktor lain yang berhubungan dengan tanda
dan gejala distress pada pasien yang menjalani kemoterapi.
Keywords: Kualitas Tidur,
Kemoterapi, Distress
Penulis: Ririn Sri Handayani,
Giri Udani
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160355