MENINGIOMA EKSTRAKRANIAL PRIMER PADA SINUS PARANASAL
ABSTRACT: Meningioma
ekstrakranial primer merupakan tumor jinak yang berasal dari lapisan otak,
tetapi tidak berhubungan dengan aksis sistem saraf pusat, serta tumor ini
jarang sekali ditemukan di ekstrakranial, terutama di rongga hidung dan sinus
paranasal. Ekstirpasi bedah secara lengkap merupakan pengobatan utama untuk
tumor jinak. Tujuan: Memberikan informasi mengenai diagnosis dan tatalaksana
meningioma ekstrakranial primer pada regio sinonasal. Kasus: Kasus langka ini
ditemukan pada anak laki-laki usia 11 tahun dengan massa tumor pada hidung dan
sinus paranasal. Penatalaksanaannya berupa ekstirpasi massa secara lengkap
melalui pendekatan rinotomi lateral sinistra, kemudian dilakukan maksilektomi
medial dan etmoidektomi eksternal. Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan
gambaran meningioma tipe transisional (WHO derajat 1). Pewarnaan
imunohistokimia vimentin memberikan hasil positif. Setelah dilakukan operasi
tampak deformitas minimal pada hidung luar dan proptosis mata kiri dengan visus
dalam batas normal. Metode: Penelusuran bukti kepustakaan menghasilkan 81
jurnal, dan hanya 3 jurnal yang relevan dengan pertanyaan klinis kami. Hasil:
Ketiga jurnal tersebut merupakan laporan kasus meningioma ekstrakranial
sinonasal anak yang ditatalaksana dengan ekstirpasi total, dan tidak didapati
kekambuhan pada pemantauan jangka panjang. Kesimpulan: Meningioma ekstrakranial
primer mempunyai prognosis yang baik, dengan tingkat kekambuhan yang rendah
bila tumor dapat diekstirpasi secara lengkap. Pada kasus ini telah dilaksanakan
ekstirpasi total massa tumor.
Kata kunci: Meningioma
ekstrakranial primer, rinotomi lateral, maksilektomi medial
Penulis: Kenny, Camelia
Herdini, Bambang Hariwiyanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd160743

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2016
- Hubungan Kadar Timbal Darah dengan Tingkat Inteligensi Anak
- Perbandingan Efektivitas dan Keamanan Kombinasi Ketamin/Midazolam Dibandingkan Ketamin Tunggal sebagai Sedasi pada Anak
- Perbandingan Efektivitas antara Terapi Sinar Tunggal dengan dan Tanpa Kain Putih pada Bayi Berat Lahir Rendah dengan Hiperbilirubinemia
- Kelainan Kardiovaskular pada Anak dengan Berbagai Stadium Penyakit Ginjal Kronik
- Eradikasi Polio
- Pengaruh Hipomagnesemia Terhadap Mortalitas Pasien Anak di Ruang Rawat Intensif
- Hubungan antara Kadar Asam Urat, Interleukin-6 dan hs-CRP pada Anak Obes
- Pengaruh Bullying Antarsiswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SDN Pondok Cina 03 Depok
- Isolasi DNA pada Sampel Darah Tepi dan Swab Buccal pada Bayi Penderita ROP: Perbandingan Hasil Uji Konsentrasi dan Indeks Kemurnian
- Hubungan antara Prestasi Belajar pada Anak dengan Gangguan Tidur di SDN 03 Pondok Cina Depok
- Transfusi Rasional pada Anak
- Hubungan Higiene Perorangan Anak dengan Kejadian Kusta Anak di Kabupaten Pasuruan Tahun 2014-2015
- Pemberian Lipid Parenteral secara Dini dan Agresif pada Bayi Prematur: Hubungannya dengan Kejadian Sepsis
- Hubungan Kadar Laktat Serum Inisial dan Skor Pelod pada Anak dengan Sepsis
- Faktor Prediktor Nefritis pada Anak dengan Purpura Henoch-Schonlein
- Perbandingan Diagnosis Systemic Lupus Erythematosus Menggunakan Kriteria American College of Rheumatologi dan Systemic Lupus International Collaborating Clinics
- Faktor Prediktor Malnutrisi Rumah Sakit pada Anak
- Perbedaan Perilaku Anak Prasekolah Berdasarkan Pola Pengasuhan
- Pengaruh Susu yang Mengandung Sinbiotik Terhadap Tumbuh Kembang Anak Balita
- Faktor Prediktor Kematian Anak dengan Infeksi HIV yang Mendapat Terapi Antiretrovirus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RSUP Dr. Kariadi Semarang
- TERAPI NECROBIOTIC XANTHOGRANULOMA DENGAN SIKLOFOSFAMID-METILPREDNISOLON
- Faktor Prognosis Derajat Keparahan Infeksi Dengue
- EPISTAKSIS MASIF PADA PSEUDOANEURISMA TRAUMATIK ARTERI KAROTIS INTERNA
- PENGGUNAAN TERKINI OKSIMETAZOLIN PADA PRAKTIK KLINIK SEHARI-HARI DAN REKOMENDASI KELOMPOK STUDI RINOLOGI INDONESIA