Modifikasi Sistem Cairan Intravena Menurunkan Infeksi Nosokomial di NICU-Harapan Kita
Abstrak: adalah salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di NICU. Sumber infeksi tidak selalu
jelas, cairan intravena mungkin merupakan salah satu penyebab.
Tujuan Penelitian. Mengevaluasi pengaruh cairan intravena, baik cara
pemberian maupun frekuensi penggantian cairan terhadap kejadian infeksi di NICU
RSAB Harapan Kita.
Metode. Studi uji silang dilakukan di NICU terhadap 2 kelompok bayi pada
periode waktu yang berbeda. Kelompok I (periode Juni-Juli,2006) adalah kelompok
‘infus semi terbuka’ menggunakan buret, diganti tiap 2-7 hari. Kelompok II
(periode September-Oktober,2006) adalah kelompok ‘infus tertutup’ menggunakan
semprit, diganti tiap 8 jam. Angka kejadian infeksi dihitung berdasarkan adanya
bakteri di dalam biakan darah pada periode tersebut.
Hasil. Didapatkan 68 bayi dari kelompok I (berat lahir rerata 2364± 840
gram, usia gestasi rerata 35.5 ±3.9 minggu) dan 54 bayi di kelompok II (BBL
rerata 2479±884 gram, usia gestasi 36.2 ±2.6 minggu). Insidensi infeksi
nosokomial lebih rendah daripada kelompok II dibandingkan kelompok I (35/68 dan
5/ 54, OR=0.1; 95% interval kepercayaan: 0.034-0.271; p<0.001). Pada
kelompok I, 31/56 bayi didapatkan biakan darah II menjadi positif, sedangkan
pada kelompok II hanya terdapat 3/48 bayi dengan biakan darah II menjadi
positif (p<0.001). Hasil biakan kelompok I, 30/35 adalah Serratia, sedangkan
pada kelompok II didapatkan 5 spesimen ditemukan Serratia.
Kesimpulan. Pemberian cairan intravena sistem terbuka merupakan salah
satu faktor utama penyebab tingginya infeksi nosokomial di RSAB Harapan Kita.
Dengan memodifikasi cara pemberian dan frekuensi penggantian cairan intravena,
kejadian infeksi nosokomial dapat diturunkan
Kata Kunci: cairan intravena;
infeksi nosokomial
Penulis: Setyadewi Lusyati,
Ferdy P. Harahap, Hulzebos C, Bos AF, Sauer PJ
Kode Jurnal: jpkedokterandd070065

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2007
- Kasus Kekerasan pada Anak Sekolah (School Bullying)
- Perjalanan Penyakit Purpura Trombositopenik Imun
- Pemantauan pH Esofagus pada Bayi Tidak Mempengaruhi Aktivitas dan Pola Makan, Namun Mengkhawatirkan Persepsi Orangtua
- Faktor Risiko Kejadian Asma pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Wenang Kota Manado
- Hepatitis Akibat Penyakit Sistemik
- Hubungan Antara Resistensi Insulin dan Tekanan Darah pada Anak Obese
- Pemberian Bubur Formula Protein Hidrolisat dan Bubur Soya dalam Pencegahan Alergi Susu Sapi
- Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Bayi Cukup Bulan
- Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Bayi yang Berkunjung ke Unit Pediatri Rawat Jalan
- Perbandingan Efektivitas Pengobatan Lorazepam Bukal Dengan Diazepam Rektal dalam Tata Laksana awal Kejang pada Anak
- Insidens dan Faktor Risiko Hipotermia Akibat Memandikan pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan
- Pola Mikroorsganisme dan Sensitivitas dari Spesimen Klinik di UPIN dan “Intermediate ward”s
- Terapi Vincristine dan Triamcinolone dalam pengobatan Hemangioma Infantil
- Pemberian Insulin pada Diabetes Melitus Tipe-1
- Pola Menonton Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Anak
- Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur
- Iktiosis Lamelar pada Anak dengan Riwayat Bayi Kolodion
- Mikofenolat Mofetil sebagai Terapi Sindrom Nefrotik Relaps Sering dan Resisten Steroid pada Anak
- Perbandingan Pemberian Vitamin K Dosis Tunggal Intramuskular pada Bayi Prematur dan Aterm Terhadap Masa Protrombin
- Pola Penyakit dan Karakteristik Pasien Hemato-Onkologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar Periode 2000-2005
- Penilaian PEDS pada Anak Usia 6-72 bulan
- Pandangan Baru Pengobatan Glomerulonefritis
- Dampak Kardiotoksik Obat Kemoterapi Golongan Antrasiklin
- Hubungan Pemberian Enteral Makanan Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur