Pemantauan pH Esofagus pada Bayi Tidak Mempengaruhi Aktivitas dan Pola Makan, Namun Mengkhawatirkan Persepsi Orangtua
Abstrak: Pemantauan pH
esofagus (pH-metri) merupakan pemeriksaan bakuuntuk mendiagnosis refluks
gastroesofagus (RGE) pada bayi. Hasil pH-metri dipengaruhioleh pola makan dan
aktivitas bayi, sedangkan pengaruh prosedur pH-metri itu sendiriterhadap pola
makan dan aktivitas bayi belum banyak dilaporkan.
Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah prosedur pH-metrimempengaruhi
pola makan dan aktivitas sehari-hari serta bagaimana persepsi orangtuaterhadap
prosedur pH-metri.
Metoda. Tiga puluh bayi berumur 6-12 bulan dilakukan pH-metri. Orangtua
diberi kuesioner berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pola makan dan
aktivitas anak selama pemantauan berlangsung serta persepsi orangtua terhadap
prosedur pH-metri.Untuk analisis statistik, setiap variabel dikelompokkan
menjadi ’tidak berubah’ dan
’berubah’ untuk pola makan dan aktivitas anak, serta ’positif’ dan
’negatif’ untuk persepsi orangtua. Setiap variabel dianalisis berdasarkan hasil
pH-metri (’normal’ atau abnormal’).
Hasil. Perubahan pola makan terdapat pada 17% bayi sedangkan perubahan
aktivitaspada 20% bayi. Kedua hasil tersebut tidak berbeda baik pada hasil
pH-metri normal maupun hasil pH-metri abnormal. Dua puluh tujuh persen orangtua
mempunyai persepsi positif terhadap prosedur pH-metri.
Kesimpulan. Prosedur pH-metri tidak menyebabkan perubahan pola makan dan aktivitas
bayi, walaupun demikian hanya sekitar 27% orangtua yang menganggap prosedur
pH-metri sebagai prosedur yang tidak mengkhawatirkan.
Kata Kunci: pH-metri; refluks
gastroesofagus; pola makan; aktivitas bayi; persepsi orangtua
Penulis: Badriul Hegar, Setia
Budi, Muzal Kadim, Agus Firmansyah
Kode Jurnal: jpkedokterandd070076

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2007
- Kasus Kekerasan pada Anak Sekolah (School Bullying)
- Perjalanan Penyakit Purpura Trombositopenik Imun
- Faktor Risiko Kejadian Asma pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Wenang Kota Manado
- Hepatitis Akibat Penyakit Sistemik
- Hubungan Antara Resistensi Insulin dan Tekanan Darah pada Anak Obese
- Pemberian Bubur Formula Protein Hidrolisat dan Bubur Soya dalam Pencegahan Alergi Susu Sapi
- Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Bayi Cukup Bulan
- Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu pada Bayi yang Berkunjung ke Unit Pediatri Rawat Jalan
- Perbandingan Efektivitas Pengobatan Lorazepam Bukal Dengan Diazepam Rektal dalam Tata Laksana awal Kejang pada Anak
- Insidens dan Faktor Risiko Hipotermia Akibat Memandikan pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan
- Pola Mikroorsganisme dan Sensitivitas dari Spesimen Klinik di UPIN dan “Intermediate ward”s
- Terapi Vincristine dan Triamcinolone dalam pengobatan Hemangioma Infantil
- Modifikasi Sistem Cairan Intravena Menurunkan Infeksi Nosokomial di NICU-Harapan Kita
- Pemberian Insulin pada Diabetes Melitus Tipe-1
- Pola Menonton Televisi dan Pengaruhnya Terhadap Anak
- Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur
- Iktiosis Lamelar pada Anak dengan Riwayat Bayi Kolodion
- Mikofenolat Mofetil sebagai Terapi Sindrom Nefrotik Relaps Sering dan Resisten Steroid pada Anak
- Perbandingan Pemberian Vitamin K Dosis Tunggal Intramuskular pada Bayi Prematur dan Aterm Terhadap Masa Protrombin
- Pola Penyakit dan Karakteristik Pasien Hemato-Onkologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar Periode 2000-2005
- Penilaian PEDS pada Anak Usia 6-72 bulan
- Pandangan Baru Pengobatan Glomerulonefritis
- Dampak Kardiotoksik Obat Kemoterapi Golongan Antrasiklin
- Hubungan Pemberian Enteral Makanan Dini dan Pertambahan Berat Badan pada Bayi Prematur