Pengalaman Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tingkat V di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Abstrak: Evaluasi yang
berkesinambungan mengenai komponen-komponen dalam proses pembelajaran di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mutlak dibutuhkan, yang
berguna untukmelakukan perbaikan dan pengembangan yang dianggap perlu.
Tujuan. Membahas tentang paparan mahasiswa FKUI klinik terhadap kasus dan
prosedur inti bidang pediatri selama menjalani rotasi di Departemen Ilmu
Kesehatan Anak (IKA), serta mengetahui persepsimereka mengenai peran
supervisor.
Metode. Penelitian merupakan survei, deskriptif, potong lintang pada
mahasiswa FKUI tingkat V tahun ajaran 2007–2008, yang telah melalui rotasi
kepaniteraan IKA.
Hasil. Lebih 50% dari 160 mahasiswa pernah menghadapi 10 dari 55 kasus
yang terdapat dalam daftar kasus inti secara mandiri dan atau bersama-sama
setidaknya satu kali. Lebih dari 50% mahasiswa pernahmelakukan 7 dari 17
prosedur inti secara mandiri dan atau asistensi setidaknya satu kali. Lebih
dari 50%mahasiswa setuju dengan cara mengajar supervisor, dan menilai bahwa
hubungan supervisor dengan mahasiswa adalah baik.
Kesimpulan. Paparan mahasiswa terhadap kasus dan prosedur inti bidang
pediatri masih rendah. Ratarata mahasiswa setuju dengan cara mengajar
supervisor, dan menilai bahwa hubungan supervisor dengan mahasiswa adalah baik.
Kata Kunci: Mahasiswa
kedokteran; keterampilan klinik; kompetensi klinik
Penulis: Irene, Soepardi
Soedibyo, Hindra I. Satari
Kode Jurnal: jpkedokterandd090242

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2009
- Gambaran Klinis Osteomielitis Kronik pada Ewing Sarcoma : Laporan kasus
- Perbandingan Manfaat Vaksin Oral Polio 1 (Monovalen) dengan Vaksin Oral Polio Trivalen Terhadap Transmisi Virus Polio 1 dalam Upaya Mengatasi Kejadian Luar Biasa Polio 1 di Indonesia Tahun 2005: ditinjau melalui respons imun dan keamanannya
- Kebiasaan Sarapan di Kalangan Anak Usia Sekolah Dasar di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
- Struktur Sel Streptokokus dan Patogenesis Glomerulonefritis Akut Pascastreptokokus
- Ketuban Pecah Dini dan Demam Intrapartum Sebagai Faktor Risiko Sepsis Neonatorum Onset Dini
- Hubungan antara Faktor Risiko pada Ibu dan Kondisi Neonatus dengan Jumlah Eritrosit Berinti pada Neonatus Tunggal Cukup Bulan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
- Model Skoring Untuk Memprediksi Anemia Defisiensi Besi pada Bayi 0-6 Bulan
- Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Bayi Baru Lahir
- Hubungan Jumlah Limfosit Plasma Biru dengan Spektrum Klinis dan Perannya dalam Memprediksi Perubahan Spektrum Klinis Infeksi Dengue pada Anak
- Pengaruh Konsumsi Beras Indeks Glikemik Rendah Terhadap Pengendalian Metabolik Diabetes Melitus Tipe-1
- Peran Komunikasi, Informasi, dan Edukasi pada Asma Anak
- Faktor Risiko Lingkungan pada Pasien Japanese Encephalitis
- Perbandingan Efek Live dan Heat-killed Probiotic Terhadap Penyembuhan Diare Akut Nondisentri pada Anak
- Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor Prognosis Experimental Autoimmune Neuritis: Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C
- Neuroblastoma pada Anak Usia 7 Tahun Laporan Kasus
- Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia
- Efikasi Obat Kloroquine, Kina, Artesunate-SP, Artesunate-Amodiaquine, Artesunate-Lumafentrin pada Anak Malaria Falciparum di BLU RSUP Prof. Dr. RD. Kandou Manado
- Luaran Terapi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut dengan Leukosit ≥ 50.000/μL di RSUP DR. Sardjito Februari 1999 - Februari 2009
- Fusi Gen Translocation Ets Leukemia-Acute Myeloid Leukemia 1 (Tel-Aml1) Sebagai Faktor Prognosis pada Leukemia Limfoblastik Akut Anak
- Pengetahuan Orangtua Mengenai Obat Puyer di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
- Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Bronkiolitis Akut
- Hubungan Berat Molekul dengan Ukuran Molekul Koloid yang Lazim Digunakan dalam Resusitasi Sindrom Syok Dengue
- Faktor Genetik Sebagai Risiko Kejang Demam Berulang
- Sindrom Klinefelter