Pengaruh Hipomagnesemia Terhadap Mortalitas Pasien Anak di Ruang Rawat Intensif
Abstrak: Magnesium merupakan
kation intraselular kedua terbanyak setelah kalium. Pasien dengan penyakit
kritis yang dirawat di ruang rawat intensif memiliki risiko tinggi terjadinya
hipomagnesemia. Pasien dengan hipomagnesemia memiliki mortalitas yang tinggi.
Tujuan. Melakukan analisis pengaruh hipomagnesemia terhadap mortalitas
pada pasien anak di ruang rawat intensif.
Metode.Penelitian bersifat kohort prospektif dilakukan pada bulan Mei
hingga Juli 2016 di PICU dan HCU RS Dr. Moewardi Surakarta. Subjek berjumlah 40
anak diambil secara konsekutif. Analisis statistik dilakukan dengan program
SPSS 22.0 menggunakan uji chi square atau Fisher bila syarat uji chi square
tidak terpenuhi, uji t independen bila sebaran data normal, atau uji Mann
Whitney bila sebaran data tidak normal. Pengaruh faktor risiko dan mortalitas
dianalisis dengan logistik regresi.
Hasil. Di antara 40 anak terdapat 21 orang laki-laki, 26 dengan penyakit
non bedah dan 18 anak gizi baik. Kejadian hipomagnesemia terdapat pada 5 dan 1
anak di antaranya meninggal. Hipomagnesemia tidak berhubungan dengan mortalitas
(p=1,000; OR 1,00; IK95% 0,096-10.408). Faktor risiko yang berhubungan dengan
mortalitas adalah jenis penyakit non bedah. Jenis kelamin, usia, status nutrisi
dan jenis penyakit tidak berhubungan dengan mortalitas.
Kesimpulan. Tidak terdapat pengaruh hipomagnesemia terhadap mortalitas.
Faktor risiko yang berhubungan dengan mortalitas adalah jenis penyakit non
bedah.
Kata Kunci: Hipomagnesemia, mortalitas, PRISM III
Penulis: Resa - Gratya, Sri
Martuti, Harsono Salimo
Kode Jurnal: jpkedokterandd160760