PENGARUH KEDALAMAN DAN LAMA MENYELAM TERHADAP AMBANG-DENGAR PENYELAM TRADISIONAL DENGAN BAROTRAUMA TELINGA
Abstrak: Barotrauma telinga
adalah kerusakan jaringan telinga akibat ketidak-mampuanmenyamakan tekanan
ruang telinga tengah dengan lingkungan. Perubahan tekanan relatif terbesar
selamamenyelam terdapat di dekat permukaan. Barotrauma telinga dapat terjadi
apabila penyelaman tanpamelaksanakan ekualisasi tekanan telinga tengah dengan
cara yang benar. Barotrauma telinga berulangdalam periode lama dapat
menyebabkan gangguan kapasitas recoiling serabut elastis membran timpanimenjadi
irreversible, sehingga dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Perubahan
tekanan mendadakdi ruang telinga tengah dapat diteruskan ke telinga dalam
sehingga dapat menyebabkan kerusakan telingadalam, bahkan ketulian. Tujuan:
Mengetahui pengaruh kedalaman dan lama menyelam terhadap perubahanpendengaran
pada penyelam tradisional (penyelam dengan alat bantu selam kompresor udara)
yangmengalami barotrauma telinga, serta angka kejadian barotrauma telinga.
Metode: Merupakan penelitianobservasional analitik, dengan pengambilan data
secara cross sectional. Analisis data menggunakan tabelsilang, uji Chi-Square
(X), korelasi Spearman dan regresi logistik. Hasil: Pada Oktober - Desember
2011telah dilakukan penelitian pada penyelam tradisional. Didapatkan 24 sampel
dari 74 populasi. Terdapat50 orang tidak mengalami barotrauma telinga, yang
tidak terdapat perbedaan statistik signifikan dengankarakteristik sampel. Hasil
uji Chi-Square dan korelasi Spearman menunjukkan nilai p=0,350, p=0,382,
danp=0,372, p=0,281, yang >a(0,05). Uji regresi logistik menunjukan nilai
signifikansi 0,771 dan 0,610, yang>a(0,05). Angka kejadian barotrauma
telinga sebesar 32,4%. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh yangsignifikan
kedalaman dan lama menyelam terhadap perubahan pendengaran pada penyelam
tradisionalyang mengalami barotrauma telinga. Angka kejadian barotrauma telinga
sebesar 32,4%.2
Kata kunci: barotrauma
telinga, kedalaman menyelam, lama menyelam, ambang dengar
Penulis: Arief Tjatur
Prasetyo, Joseph Bambang Soemantri, Lukmantya
Kode Jurnal: jpkedokterandd120375