PENGARUH TONSILOADENOIDEKTOMI TERHADAP KADAR INSULIN-LIKE GROWTH FACTOR-1 PADA ANAK DENGAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNOEA SYNDROME
ABSTRACT: Infeksi kronis pada
tonsil palatina disertai pembesaran tonsil palatina, dapat menyebabkan sumbatan
pada jalan nafas bagian atas. Gangguan pertumbuhan banyak ditemukan pada
kelompok pasien ini. Tujuan: Mengetahui apakah ada pengaruh tindakan
tonsiloadenoidektomi terhadap kadar serum insulin-like growth factor-1 (IGF-1)
dan nilai body mass index (BMI) pada anak yang menderita hipertrofi tonsil
palatina dan adenoid, dengan gejala obstructive sleep apnoea syndrome (OSAS).
Metode: Desain penelitian adalah eksperimental dengan studi pre- dan
post-trial, dengan membandingkan kadar IGF-1 dan nilai BMI dalam serum anak
dengan gejala OSAS, sebelum dan tiga bulan setelah dilakukan
tonsiloadenoidektomi. Hasil: Sesuai protokol penelitian terdapat 14 subjek
penelitian, menunjukkan peningkatan nilai kadar IGF-1 dan nilai BMI. Tindakan
tonsiloadenoidektomi terbukti dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan, yang
tergambar dari peningkatan kadar IGF-1 dan nilai BMI. Kesimpulan: Tindakan
tonsiloadenoidektomi berpengaruh terhadap peningkatan kadar hormon pertumbuhan,
yang disimpulkan melalui pengukuran kadar IGF-1 dan nilai BMI dalam serum anak
dengan gejala OSAS.
Kata kunci:
tonsiloadenoidektomi, insulin-like growth factor-1, obstructive sleep apnoea
syndrome
Penulis: Al Hafiz, Novialdi,
Eti Yerizel, Hafni Bachtiar
Kode Jurnal: jpkedokterandd150776