Pengetahuan Orangtua Mengenai Obat Puyer di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Abstrak: Obat puyer telah
lazim diterima oleh masyarakat, hal ini tidak terlepas dari kebiasaan dokter
yang sering meresepkannya. Peresepan obat puyer mulai banyak dikritisi, bahkan
menjadi topik menarik saat diseminarkan. Dalam era evidence based medicine
(EBM) saat ini, peresepan obat puyer perlu dikaji kembali sehingga sesuai
dengan kaidah praktik peresepan dan pembuatan obat yang baik.
Tujuan. Mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua
yang datang ke Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
mengenai peresepan obat puyer.
Metode. Desain studi deskriptif cross sectional, pengambilan sampel
secara konsekutif dilakukan selama bulan Juni 2008, dengan menggunakan
kuesioner sederhana yang berisi 10 pertanyaan. Subjek penelitian adalah
orangtua pasien yang datang pada periode penelitian dan bersedia mengisi
kuesioner penelitian.
Hasil. Dari 119 responden, 111 responden (93,3%) diantaranya pernah
mendapatkan obat puyer. Sebaran umur, pendidikan, dan pekerjaan responden,
berturut-turut didapatkan responden berusia >30-40 tahun (57,1%), pendidikan
kategori sedang (59,7%), dan mempunyai status bekerja (65,5%). Sebaran
responden lebih banyak pada umur anak antara 1-5 tahun (47,1%), jumlah anak 1-3
orang (85,0%), jumlah obat dalam satu puyer lebih dari satu macam (64,9%), dan
obat diperoleh di apotik (59,5%). Responden yang tidak menyukai obat puyer
(58,6%), terutama responden, berturut-turut (57,7%), (56,8%), dan (62,2%)
menyatakan harga obat, kemanjuran, dan ketepatan dosis obat puyer sama saja
dengan obat sirup.
Kesimpulan. Hampir semua responden pernah mendapatkan obat puyer.
Responden lebih banyak yang menyatakan tidak menyukai obat puyer, serta menilai
harga, kemanjuran dan ketepatan dosis obat puyer sama saja dengan obat sirup.
Kata Kunci: pengetahuan;
orangtua; obat puyer
Penulis: Soepardi Soedibyo,
Effie Koesnandar
Kode Jurnal: jpkedokterandd090237

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2009
- Gambaran Klinis Osteomielitis Kronik pada Ewing Sarcoma : Laporan kasus
- Perbandingan Manfaat Vaksin Oral Polio 1 (Monovalen) dengan Vaksin Oral Polio Trivalen Terhadap Transmisi Virus Polio 1 dalam Upaya Mengatasi Kejadian Luar Biasa Polio 1 di Indonesia Tahun 2005: ditinjau melalui respons imun dan keamanannya
- Kebiasaan Sarapan di Kalangan Anak Usia Sekolah Dasar di Poliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
- Struktur Sel Streptokokus dan Patogenesis Glomerulonefritis Akut Pascastreptokokus
- Ketuban Pecah Dini dan Demam Intrapartum Sebagai Faktor Risiko Sepsis Neonatorum Onset Dini
- Hubungan antara Faktor Risiko pada Ibu dan Kondisi Neonatus dengan Jumlah Eritrosit Berinti pada Neonatus Tunggal Cukup Bulan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
- Model Skoring Untuk Memprediksi Anemia Defisiensi Besi pada Bayi 0-6 Bulan
- Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Bayi Baru Lahir
- Hubungan Jumlah Limfosit Plasma Biru dengan Spektrum Klinis dan Perannya dalam Memprediksi Perubahan Spektrum Klinis Infeksi Dengue pada Anak
- Pengaruh Konsumsi Beras Indeks Glikemik Rendah Terhadap Pengendalian Metabolik Diabetes Melitus Tipe-1
- Peran Komunikasi, Informasi, dan Edukasi pada Asma Anak
- Faktor Risiko Lingkungan pada Pasien Japanese Encephalitis
- Perbandingan Efek Live dan Heat-killed Probiotic Terhadap Penyembuhan Diare Akut Nondisentri pada Anak
- Peran Heat Shock Protein 47 sebagai Faktor Prediktor Prognosis Experimental Autoimmune Neuritis: Studi eksperimental untuk mempelajari perjalanan penyakit Sindrom Guillain Barre menggunakan mencit Mus musculus Balb/C
- Neuroblastoma pada Anak Usia 7 Tahun Laporan Kasus
- Pengalaman Klinik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tingkat V di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
- Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia
- Efikasi Obat Kloroquine, Kina, Artesunate-SP, Artesunate-Amodiaquine, Artesunate-Lumafentrin pada Anak Malaria Falciparum di BLU RSUP Prof. Dr. RD. Kandou Manado
- Luaran Terapi Pasien Leukemia Limfoblastik Akut dengan Leukosit ≥ 50.000/μL di RSUP DR. Sardjito Februari 1999 - Februari 2009
- Fusi Gen Translocation Ets Leukemia-Acute Myeloid Leukemia 1 (Tel-Aml1) Sebagai Faktor Prognosis pada Leukemia Limfoblastik Akut Anak
- Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Bronkiolitis Akut
- Hubungan Berat Molekul dengan Ukuran Molekul Koloid yang Lazim Digunakan dalam Resusitasi Sindrom Syok Dengue
- Faktor Genetik Sebagai Risiko Kejang Demam Berulang
- Sindrom Klinefelter