Penilaian Aktivitas Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik dengan Skor SLEDAI di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM
Abstrak: Keberhasilan tata laksana penyakit lupus
eritematosus sistemik (LES) memerlukan pemantauan tertentu. Skor systemic lupus
erythematosus disease activity index (SLEDAI) adalah alat ukur yang dapat
digunakan untuk tata laksana sehari-hari. Saat ini belum ada data mengenai
pemantauan aktivitas penyakit LES anak menggunakan skor SLEDAI dengan rentang
waktu tertentu.
Tujuan. Memantau aktivitas penyakit LES anak dengan skor SLEDAI setiap 3
bulan selama satu tahun pengamatan.
Metode. Studi deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medik dari
01 Juli 2005 sampai dengan 31 Juli 2013.
Hasil. Tigapuluh rekam medik memenuhi kriteria penelitian. Manifestasi
awal tersering berdasarkan skor SLEDAI adalah artritis, rash, demam,
peningkatan dsDNA, dan komplemen darah rendah. Perubahan skor SLEDAI terutama
terlihat pada pengamatan antara bulan ke-0 dengan bulan ke-3. Pada awal
pengamatan, mayoritas pasien termasuk high activity, tetapi pada akhir
pengamatan menjadi no activity.
Kesimpulan. Penilaian skor SLEDAI setiap 3 bulan dapat digunakan untuk
memantau aktivitas penyakit LES anak.
Kata kunci: lupus eritematosus
sistemik, aktivitas penyakit, SLEDAI
Penulis: Anisah M. Saleh, Nia
Kurniati, Badriul Hegar Syarif
Kode Jurnal: jpkedokterandd140780

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2014
- Kejadian Demam dan Kadar IL-10 Serum Pasca Imunisasi DTwP/HepB Ketiga pada Bayi yang Mendapat dan Tidak Mendapat ASI Eksklusif
- Hubungan Hipertirotropinemia Terhadap Tingkat dan Aspek Kecerdasan Anak TK di Desa Seloharjo Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta
- Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Orangtua, Status Sosioekonomi Keluarga, dan Dosis Kumulatif Prednison dengan Masalah Psikososial Pasien Sindrom Nefrotik Idiopatik
- Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Infeksi Clostridium Difficile pada Penderita Diare akibat Antibiotik
- Faktor Risiko Kebocoran Udara Pulmonal pada Neonatus yang Dirawat di Ruang Perawatan Neonatus Intensif Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
- Faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Cukup Bulan yang Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
- Profil Klinis dan Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Kawasaki
- Pengaruh Intervensi Konseling Feeding Rules dan Stimulasi Terhadap Status Gizi dan Perkembangan Anak di Posyandu Kabupaten Jayapura
- Evaluasi Penggunaan Antibiotik Secara Kualitatif di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta
- Faktor Prognosis Terjadinya Perdarahan Gastrointestinal dengan Demam Berdarah Dengue pada Dua Rumah Sakit Rujukan
- Faktor Risiko yang Memengaruhi Kolonisasi Mikroflora Saluran Cerna Neonatus Kurang Bulan dengan Enterokolitis Nekrotikans
- Manfaat Pemberian ASI Eksklusif dalam Pencegahan Kejadian Dermatitis Atopi pada Anak
- Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Sepsis Neonatorum di Unit Perawatan Neonatus RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
- Faktor Prognosis Kematian Sindrom Syok Dengue
- Validasi Sistem Skoring Rondinelli untuk Mendeteksi Komplikasi Infeksi Berat pada Pasien Leukemia Limfoblastik Akut L1 dengan Demam Neutropenia Selama Kemoterapi Fase Induksi
- Pengukuran Indeks Syok untuk Deteksi Dini Syok Hipovolemik pada Anak dengan Takikardia: telaah terhadap perubahan indeks isi sekuncup
- Hubungan Habitual Snoring dengan Prestasi Akademis Anak Sekolah Dasar
- Gangguan Ginjal Akut pada Demam Berdarah Dengue
- Ketepatan Skoring McIsaac untuk Mengidentifikasi Faringitis Group A Streptococcus pada Anak
- Faktor Risiko Trauma Lahir
- Gambaran Enzim Transaminase pada Anak Obesitas Vegetarian
- Faktor Risiko yang Berperan pada Mortalitas Sepsis
- Gambaran Klinis Fixed Drug Eruption pada Anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
- Pengaruh Pelatihan Stimulasi Keluarga oleh Ibu dalam Bentuk Tulisan dengan Gambar terhadap Perkembangan Anak Usia Kurang dari 3 Tahun