Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita Terutama pada Bayi Risiko Tinggi
Abstrak: Bayi risiko tinggi
ialah bayi yang secara klinis belum menunjukkan hambatanperkembangan tetapi
berpotensi untuk mengalami gangguan perkembangan akibatfaktor risiko biomedik,
lingkungan psikososial atau sosial ekonomi. Faktor risikotersebut secara
langsung atau tidak langsung dapat mengganggu perkembangan otak,sehingga
mengganggu perkembangan gerak, komunikasi, kognitif, emosi-sosial danperilaku.
Plastisitas otak adalah kemampuan susunan saraf untuk menyesuaikan diriberupa
perubahan anatomi, kemampuan neurokimiawi atau perubahan metabolik.Stimulasi
dini adalah rangsangan auditori, visual, taktil dan kinestetik yang diberikansejak
perkembangan otak dini, dengan harapan dapat merangsang kuantitas dan kualitassinaps
sel-sel otak, untuk mengoptimalkan fungsi otak. Stimulasi dini harus memperhatikan
tahapan maturasi otak, waktu, jenis stimulasi, cara melakukanstimulasi,
intensitas, perbedaan individual, keterpaduan dan dukungan program lain yang
berkelanjutan. Peran dokter dan perawat di ruang bayi baru lahir, serta
orangtua sangat penting, oleh karena itu mereka perlu dibekali pengetahuan dan
ketrampilanmengenai stimulasi dini
Kata Kunci: bayi risiko
tinggi; stimulasi dini; perkembangan otak
Penulis: Soedjatmiko
Kode Jurnal: jpkedokterandd060096

Artikel Terkait :
Jp Kedokteran dd 2006
- Sinusitis pada Anak
- Pentingnya Pencegahan Dini dan Tata laksana Alergi Susu Sapi
- Hernia Bochdalek
- Gawat Darurat Neonatus pada Persalinan Preterm
- Nefritis Lupus dengan Perdarahan Intrakranial pada Anak: laporan kasus
- Profil Parameter Hematologik dan Anemia Defisiensi Zat Besi Bayi Berumur 0-6 Bulan di RSUD Banjarbaru
- Hepatoblastoma di Rumah Sakit Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta: peran kemoterapi preoperatif
- Eosinofil Mukosa Hidung Sebagai Uji Diagnostik Rinitis Alergi pada Anak
- Gangguan Tidur pada Anak Usia Bawah Tiga Tahun di Lima Kota di Indonesia
- Gambaran Kunjungan Pasien Rawat Jalan Endokrinologi Anak dan Remaja FK USU / RS. H. penulis:Adam Malik Medan, Tahun 2000-2004
- Hubungan antara Anemia dengan Perkembangan Neurologi Anak Usia 12-24 bulan
- Rekomendasi Satgas Imunisasi
- Vulvovaginitis pada anak
- Sindrom Sturge Weber
- Tata laksana Sindrom Nefrotik Kelainan Minimal pada Anak
- Penggunaan Kortikosteroid Intranasal Dalam Tata Laksana Rinitis Alergi pada Anak
- Esofagitis Refluks Pada Anak
- Sindrom Nefrotik Sekunder pada Anak Dengan Limfoma Hodkin
- Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Sindrom Nefrotik
- Thalassemia Alfa Mayor dengan Mutasi Non-Delesi Heterozigot Ganda
- Hubungan antara Kadar Timbal Udara dengan Kadar Timbal Darah Serta Dampaknya pada Anak
- Pengenalan Acquired Immunodeficiency Syndrome pada Pasien Anak Ditinjau dari Bidang Kedokteran Gigi Anak
- Ketajaman Klinis dalam Mendiagnosis Bising Inosen
- Hubungan Asupan Zat Gizi dan Indeks Masa Tubuh dengan Hiperlipidemia pada Murid SLTP yang Obesitas di Yogyakarta
- Penurunan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak dengan Demam