Peran Operasi Kasai pada Pasien Atresia Bilier yang Datang Terlambat
Abstrak: Kasus atresia bilier
di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta selama sepuluh
tahun terakhir mengalami peningkatan. Namun disayangkan pasien pada umumnya dating
berobat terlambat, sehingga telah terjadi sirosis bilier dengan prognosis
buruk. Operasi Kasai merupakan pilihan tata laksana utama pasien dengan atresia
bilier, karena keterbatasan melakukan transplantasi hati di Indonesia. Dari
penelusuran literatur didapatkan bahwa keberhasilan operasi Kasai dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain keadaan histologi hati dan tipe atresia
bilier, kadar bilirubin serum dan kejadian kolangitis asenden pascaoperasi,
serta pengalaman pusat pelayanan yang bersangkutan dalam melakukan operasi
Kasai dan perawatan pascaoperasi. Apabila operasi dilakukan pada pasien yang
berusia lebih dari enampuluh hari, umumnya hasil tidak memuaskan. Namun,
beberapa peneliti melaporkan sejumlah pasienyang dioperasi pada usia lebih dari
enampuluh hari memiliki kesintasan hingga 10-15 tahun pascaoperasi. Hal ini
menjadi peringatan kepada petugas kesehatan terutama dokter anak agar dapat
mendeteksi atresia secara dini dan merujuk pada saat yang tepat sehingga
meningkatkan kesintasan jangka panjang pasien atresia bilier. Edukasi dan
informasi kepada masyarakat mengenai bayi yang mengalami kuning berkepanjangan tampaknya
perlu disosialisasi kembali.
Kata Kunci: atresia bilier;
usia enampuluh hari; prognosis; operasi Kasai
Penulis: Elina Waiman, Hanifah
Oswari
Kode Jurnal: jpkedokterandd100303